
Koreksi Mereda, Cek Market Cap Saham yang Menanjak
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
19 February 2020 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi yang terjadi di pasar saham domestik biasanya akan memunculkan dua hal. Pertama, kasus-kasus nakal yang tidak terungkap ketika pasar menguat (bullish), dan kedua adalah penurunan harga saham-saham dalam jumlah besar dan membuat valuasinya murah.
Di tengah koreksi itu, tentu saham-saham unggulan (blue chips) umumnya akan ikut dengan arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah turun 6,56% hingga kemarin atau 6,06% hingga siang ini (19/2/20).
Dari seluruh jenis saham hingga penutupan pasar kemarin, tercatat ada 111 saham yang menguat, 72 saham kembali ke harga akhir 2019, dan 458 saham turun sejak awal tahun.
Miripnya pergerakan saham blue chips dengan indeks acuan tentunya disebabkan oleh bobot mereka yang besar pada IHSG. Meskipun mayoritas turun, ternyata ada beberapa saham blue chips yang masih mampu menguat dan turut meningkatkan kapitalisasi pasarnya (market cap) yang mencerminkan besarnya perusahaan tersebut.
Dari jajaran blue chips, beberapa saham yang mengalami kenaikan market cap paling besar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 18,5 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 7 triliun, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 3,03 triliun.
Sebaliknya, saham blue chips yang market cap-nya paling turun adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 35,28 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 33,39 triliun, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 32,69 triliun.
Dua saham lain adalah PTBaritoPacificTbk (BRPT) Rp 27,59 triliun dan PT Perusahaan GasNegaraTbk (PGAS) Rp 15,75 triliun.
(irv/hps) Next Article Jajaran Saham Elit Kompak Naik, Market Cap IHSG Naik Rp 204 T
Di tengah koreksi itu, tentu saham-saham unggulan (blue chips) umumnya akan ikut dengan arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah turun 6,56% hingga kemarin atau 6,06% hingga siang ini (19/2/20).
Dari seluruh jenis saham hingga penutupan pasar kemarin, tercatat ada 111 saham yang menguat, 72 saham kembali ke harga akhir 2019, dan 458 saham turun sejak awal tahun.
Miripnya pergerakan saham blue chips dengan indeks acuan tentunya disebabkan oleh bobot mereka yang besar pada IHSG. Meskipun mayoritas turun, ternyata ada beberapa saham blue chips yang masih mampu menguat dan turut meningkatkan kapitalisasi pasarnya (market cap) yang mencerminkan besarnya perusahaan tersebut.
Dari jajaran blue chips, beberapa saham yang mengalami kenaikan market cap paling besar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 18,5 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 7 triliun, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 3,03 triliun.
Sebaliknya, saham blue chips yang market cap-nya paling turun adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 35,28 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 33,39 triliun, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 32,69 triliun.
Dua saham lain adalah PTBaritoPacificTbk (BRPT) Rp 27,59 triliun dan PT Perusahaan GasNegaraTbk (PGAS) Rp 15,75 triliun.
Saham dengan Kenaikan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Kode Saham | Selisih (Rp miliar) |
BBRI | 18,502 |
BMRI | 7,000 |
TOWR | 4,081 |
POLL | 3,535 |
MDKA | 3,285 |
GGRM | 3,030 |
ACES | 2,573 |
DNET | 1,844 |
STTP | 1,703 |
DSSA | 1,252 |
Saham dengan Penurunan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Kode Saham | Selisih (Rp miliar) |
UNVR | (35,289) |
ASII | (33,399) |
TLKM | (32,691) |
BRPT | (27,594) |
TPIA | (24,967) |
PGAS | (15,757) |
HMSP | (15,121) |
MPRO | (12,876) |
UNTR | (11,936) |
KLBF | (10,781) |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Jajaran Saham Elit Kompak Naik, Market Cap IHSG Naik Rp 204 T
Most Popular