
OJK Bersih-bersih, Pasar Tenang, Asing Masuk & IHSG Hijau
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 February 2020 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar keuangan dalam negeri tampaknya mulai merespons positif upaya regulator dan otoritas pasar modal, untuk mengatasi sejumlah masalah yang sedang terjadi di industri pasar modal domestik.
Hal tersebut tampak dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berbalik arah sebelum penutupan perdagangan sesi I.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,24% ke level 5.857,72. Pada pukul 09:30 WIB, koreksi IHSG telah bertambah dalam menjadi 0,4% ke level 5.848,62.
Sekarang IHSG jelang penutupan sesi I berhasil menguat 0,03% ke level 5.873,61.
Dalam sepekan terakhir dana asing masuk ke pasar saham dalam negeri nilainya Rp 979 miliar.
Kalangan pelaku pasar modal menilai, ini merupakan respons positif dari pasar karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melakukan pertemuan dengan stakeholder pasar modal sore ini.
Sore ini menurut rencana OJK akan melakukan pertemuan dengan SRO, direksi manajer investasi, direksi perusahaan efek, Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Pelaku Investasi Indonesia (APRDI) dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI).
Salah seorang sumber CNBC Indonesia dari salah satu broker asing mengatakan, pertemuan tersebut tampaknya memberikan kepercayaan kepada investor. "Pasar sepertinya merespons positif pertemuan yang akan dilakukan dengan OJK. Diharapkan masalah pemblokiran rekening bisa ditangani segera," ujar sumber tersebut.
Presiden Direktur Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana, di program Squawk Box CNBC Indonesia mengatakan yang dilakukan OJK sudah tepat.
"Tapi harus kita jaga bersama, termasuk media, juga di mana yang dilaporkan adalah yamg memang MI-MI yang sudah ditertibkan OJK. Jadi kalau ada pengaduan polisi, MI terkait, diselesaikan oleh MI tersebut," ujar Jemmy.
Jemmy mengatakan, jangan sampai kejadian redemption (penarikan dana) besar-besaran pada 2005 terulang lagi. "Yang ditakutkan pasar apabila redemption massif seperti 2005 yang terjadi di obligasi, harga obligasi turun. Ini bisa terjadi ke IHSG jika reksa dana saham banyak redemption," jelas Jemmy.
(hps/wed) Next Article Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini 5 Kebijakan Strategis OJK
Hal tersebut tampak dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berbalik arah sebelum penutupan perdagangan sesi I.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,24% ke level 5.857,72. Pada pukul 09:30 WIB, koreksi IHSG telah bertambah dalam menjadi 0,4% ke level 5.848,62.
Sekarang IHSG jelang penutupan sesi I berhasil menguat 0,03% ke level 5.873,61.
Kalangan pelaku pasar modal menilai, ini merupakan respons positif dari pasar karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melakukan pertemuan dengan stakeholder pasar modal sore ini.
Sore ini menurut rencana OJK akan melakukan pertemuan dengan SRO, direksi manajer investasi, direksi perusahaan efek, Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Pelaku Investasi Indonesia (APRDI) dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI).
Salah seorang sumber CNBC Indonesia dari salah satu broker asing mengatakan, pertemuan tersebut tampaknya memberikan kepercayaan kepada investor. "Pasar sepertinya merespons positif pertemuan yang akan dilakukan dengan OJK. Diharapkan masalah pemblokiran rekening bisa ditangani segera," ujar sumber tersebut.
Presiden Direktur Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana, di program Squawk Box CNBC Indonesia mengatakan yang dilakukan OJK sudah tepat.
"Tapi harus kita jaga bersama, termasuk media, juga di mana yang dilaporkan adalah yamg memang MI-MI yang sudah ditertibkan OJK. Jadi kalau ada pengaduan polisi, MI terkait, diselesaikan oleh MI tersebut," ujar Jemmy.
Jemmy mengatakan, jangan sampai kejadian redemption (penarikan dana) besar-besaran pada 2005 terulang lagi. "Yang ditakutkan pasar apabila redemption massif seperti 2005 yang terjadi di obligasi, harga obligasi turun. Ini bisa terjadi ke IHSG jika reksa dana saham banyak redemption," jelas Jemmy.
(hps/wed) Next Article Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini 5 Kebijakan Strategis OJK
Most Popular