
Disentil Erick Thohir, Begini Fakta Sumber Pendapatan Telkom
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 February 2020 15:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyentil PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang dinilai hanya mengandalkan pendapatan dari anak usaha yaitu PT Telkomsel.
Erick menyoroti pendapatan Telkom yang selama ini berasal dari pendapatan dan dividen anak usahanya yaitu Telkomsel. Erick juga menyayangkan Telkom yang memiliki infrastruktur tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
Berdasarkan laporan tahunan 2018, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebenarnya menerapkan strategi parenting (induk usaha).
Strategi parenting artinya Telkom sebagai entitas induk berperan dalam 'mengasuh' entitas anak melalui berbagai aktivitas seperti kontrol keuangan, kontrol strategis hingga perencanaan level strategis.
Strategi parenting biasanya dilakukan oleh bisnis yang sudah mature atau memiliki banyak entitas usaha yang model bisnisnya kompleks.
Sebagai induk, Telkom berperan dalam menetapkan strategi untuk menciptakan sinergi antar entitas anak atau unit bisnis, menetapkan key performance indikator (KPI) untuk setiap entitas anak atau unit bisnis hingga memonitor dan mengevaluasi kinerja keuangan portofolio bisnisnya.
Sampai saat ini, strategi parenting Telkom menyasar empat segmen operasi utama yaitu :
Segmen Mobile yang menyediakan mobile voice, SMS, mobile broadband dan digital service ke pelanggan seluler. Hingga tahun 2018 sudah ada 163 juta pelanggan seluler yang terdiri dari 5,4 juta pelanggan pascabayar dan 157,6 juta pelanggan prabayar. Sementara untuk jumlah pelanggan broadband mencapai 107 juta.
Segmen Enterprise. Segmen ini menyediakan layanan telepon tidak bergerak, TV berbayar , dan data internet kepada pelanggan ritel. Pada 2018 sudah ada 11,1 juta pelanggan telepon rumah, 7,3 juta pelanggan fixed broadband, 5,1 juta pelanggan IndiHome.
Segmen Wholesale dan International Business. Menyediakan layanan interkoneksi, sewa sirkit, satelit, tower & infrastruktur dan international business kepada pelanggan Other Licensed Operator dan pelanggan internasional (organic maupun aggregator).
Segmen Lain-lain. Menyediakan layanan digital ke berbagai pelanggan melalui platform BLANJA.com yang sudah mencapai 3,2 juta pelanggan dan MelOn yang memiliki 34,7 juta pelanggan aktif.
Mengacu pada laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk posisi September 2019 (tidak diaudit), jumlah pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp 102,6 triliun.
Pendapatan tersebut terbagi menjadi lima pos utama yaitu pos pendapatan telepon, interkoneksi, data, internet dan jaringan informatika, pendapatan jaringan hingga pendapatan lainnya.
Memang kalau dilihat sekilas pendapatan terbesar Telkom berasal dari segmen data, internet dan jasa teknologi informasi. Pendapatan Telkom dari segmen ini mencapai Rp 66 triliun atau berkontribusi terhadap pendapatan total mencapai 64,4%.
Sementara pendapatan kedua terbesar disumbang oleh pendapatan telepon yang nilainya mencapai Rp 23,1 triliun atau setara dengan 22,6% dari total pendapatan konsolidasi perseroan.
Erick menyoroti pendapatan Telkom yang selama ini berasal dari pendapatan dan dividen anak usahanya yaitu Telkomsel. Erick juga menyayangkan Telkom yang memiliki infrastruktur tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
Berdasarkan laporan tahunan 2018, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebenarnya menerapkan strategi parenting (induk usaha).
Strategi parenting artinya Telkom sebagai entitas induk berperan dalam 'mengasuh' entitas anak melalui berbagai aktivitas seperti kontrol keuangan, kontrol strategis hingga perencanaan level strategis.
Sebagai induk, Telkom berperan dalam menetapkan strategi untuk menciptakan sinergi antar entitas anak atau unit bisnis, menetapkan key performance indikator (KPI) untuk setiap entitas anak atau unit bisnis hingga memonitor dan mengevaluasi kinerja keuangan portofolio bisnisnya.
Sampai saat ini, strategi parenting Telkom menyasar empat segmen operasi utama yaitu :
Segmen Mobile yang menyediakan mobile voice, SMS, mobile broadband dan digital service ke pelanggan seluler. Hingga tahun 2018 sudah ada 163 juta pelanggan seluler yang terdiri dari 5,4 juta pelanggan pascabayar dan 157,6 juta pelanggan prabayar. Sementara untuk jumlah pelanggan broadband mencapai 107 juta.
Segmen Enterprise. Segmen ini menyediakan layanan telepon tidak bergerak, TV berbayar , dan data internet kepada pelanggan ritel. Pada 2018 sudah ada 11,1 juta pelanggan telepon rumah, 7,3 juta pelanggan fixed broadband, 5,1 juta pelanggan IndiHome.
Segmen Wholesale dan International Business. Menyediakan layanan interkoneksi, sewa sirkit, satelit, tower & infrastruktur dan international business kepada pelanggan Other Licensed Operator dan pelanggan internasional (organic maupun aggregator).
Segmen Lain-lain. Menyediakan layanan digital ke berbagai pelanggan melalui platform BLANJA.com yang sudah mencapai 3,2 juta pelanggan dan MelOn yang memiliki 34,7 juta pelanggan aktif.
Mengacu pada laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk posisi September 2019 (tidak diaudit), jumlah pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp 102,6 triliun.
Pendapatan tersebut terbagi menjadi lima pos utama yaitu pos pendapatan telepon, interkoneksi, data, internet dan jaringan informatika, pendapatan jaringan hingga pendapatan lainnya.
Memang kalau dilihat sekilas pendapatan terbesar Telkom berasal dari segmen data, internet dan jasa teknologi informasi. Pendapatan Telkom dari segmen ini mencapai Rp 66 triliun atau berkontribusi terhadap pendapatan total mencapai 64,4%.
Sementara pendapatan kedua terbesar disumbang oleh pendapatan telepon yang nilainya mencapai Rp 23,1 triliun atau setara dengan 22,6% dari total pendapatan konsolidasi perseroan.
Next Page
Alasan Erick Sentil Telkom
Pages
Most Popular