
Seorang Staf DBS Terinfeksi Corona, 300 Karyawan Dievakuasi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank terbesar Singapura, DBS mengevakuasi sebanyak 300 staf dari kantor pusatnya di Marina Bay Financial Centre (MBFC) sebagai tindakan pencegahan setelah kasus virus corona pada hari Rabu (12/2/2020) waktu setempat. Hal ini didasari penemuan satu kasus virus corona (COVID-19) di lingkungan kantor tersebut.
"Saya menyesal memberitahu Anda bahwa ada satu kasus yang dikonfirmasi tentang coronavirus di DBS Asia Central pada level 43 hari ini," Kepala Bank DBS Singapura, Tse Koon Shee dalam memo internal perusahaan, dikutip dari Reuters.
"Sebagai tindakan pencegahan, semua 300 rekan kerja di lantai 43 di MBFC telah dievakuasi dan akan bekerja dari rumah untuk sementara waktu," lanjut memo tersebut.
![]() |
Dalam sebuah pernyataan, DBS mengatakan adanya salah satu karyawan yang dikabarkan terinfeksi virus corona. "DBS mengkonfirmasi hari ini bahwa satu karyawan telah terinfeksi virus corona baru," ujar pernyataan tersebut.
Pada Selasa (11/2/2020) kemarin, karyawan yang terinfeksi virus corona diperiksa dan bank mendapatkan konfirmasi keadaannya pada Rabu pagi. Maka pada Rabu siang, pihak bank meminta semua karyawan untuk mengosongkan kantor dan bekerja dari rumah. Namun, pernyataan itu tidak mengatakan berapa banyak staf yang terkena dampak.
DBS juga mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis, dengan karyawan yang bekerja dari rumah atau dari lokasi terpisah. Dikatakan staf juga akan menerima paket perawatan yang meliputi masker, termometer, pembersih tangan dan vitamin C.
Sebelumnya, beberapa perusahaan, termasuk DBS, membatalkan adanya meeting dan memilih untuk mengadakannya melalui teleconference. Pemerintah juga telah memperingatkan orang-orang agar tidak berjabat tangan sebagai bentuk salam.
Sejauh ini sudah ada 47 kasus penyebaran virus corona di Singapura telah melaporkan adanya 47 kasus penyebaran virus corona. Beberapa hari lalu, Pemerintah Singapura juga menaikkan tingkat kewaspadaan virus pekan lalu, memicu warga yang panik dan memborong beras dan tisu toilet.
Wabah ini sendiri telah menghidupkan kembali kenangan Sindrom Pernafasan Akut Parah yang menewaskan lebih dari 30 orang di Singapura, dan hampir 800 di seluruh dunia pada 2003 silam.
Data mencatat, jumlah korban tewas akibat epidemi virus corona kembali melonjak di China. Per Rabu pagi (12/2/2020), jumlahnya naik menjadi 1.110 orang tewas setelah provinsi Hubei melaporkan 94 kematian baru.
Provinsi Hubei yang beribukota Wuhan merupakan pusat wabah berada dan merupakan wilayah yang paling terdampak. Virus corona jenis baru ini ditemukan di sebuah pasar hewan di kota Wuhan pada bulan Desember.
Data Johns Hopkins melalui Gisanddata mengungkapkan hingga Rabu sore ini, total korban terinfeksi di seluruh dunia sebanyak 45.204 orang, dari jumlah itu 50 dari Hong Kong dan 47 dari Singapura. Sementara korban tewas mencapai 1.116 orang.
(tas/hps) Next Article Usai Rilis Bond, Chandra Asri Dapat Utang dari DBS Rp 2,9 T