
Internasional
PDB Malaysia Melemah ke 4,3% di 2019, Kenapa?
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 February 2020 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Malaysia menurun menjadi 4,3% pada 2019, berbanding jauh dari pertumbuhan PDB 2018 yang tercatat 4,7%. PDB pada 2019 sendiri dinilai paling rendah dalam 10 tahun terakhir ini.
Untuk kuartal Oktober hingga Desember 2019, ekonomi tumbuh 3,6% dan menjadi titik terendah sejak krisis keuangan global 2009. Sedangkan dalam jajak pendapat Reuters oleh 13 ekonom, perkiraan rata-rata 4,2%, lebih rendah dari 4,9% dan 4,4% terdaftar di kuartal kedua dan ketiga tahun 2019.
Gubernur Bank Sentral, Nor Shamsiah Yunus pada Rabu (12/2/2020) mengatakan bahwa ekspor barang dan jasa yang lebih lemah, serta konsumsi publik yang lebih lambat yang mengakibatkan pertumbuhan kuartal keempat cenderung lamban.
Menurut Maybank Investment Bank Research, cabang investasi bank terbesar Malaysia, penurunan dalam pertanian, pertambangan, serta hasil manufaktur membebani pertumbuhan kuartal keempat.
Bank investasi ini memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh 4,4% tahun 2020, tetapi mengatakan ada resiko penurunan dari wabah corona baru.
"Sisi permintaan tidak bagus, karena indikator menunjukkan perlambatan pada permintaan domestik dan permintaan eksternal bersih kuartal terakhir. Pertumbuhan indeks perdagangan ritel moderat, menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam konsumsi swasta nyata," kata Maybank, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review.
Corona
Nor Shamsiah dari bank sentral juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kuartal pertama 2020, akan dipengaruhi oleh wabah coronavirus. Namun, tingkat keparahan dampak ekonomi tergantung pada bagaimana virus menyebar dan berevolusi.
"Wabah coronavirus akan mempengaruhi pertumbuhan Malaysia melalui turis asing yang lebih rendah dan pengeluaran untuk hotel, ritel, transportasi dan restoran. Juga lebih lambatnya gangguan permintaan dan produksi di Cina yang mempengaruhi ekspor Malaysia di segmen ekspor manufaktur dan komoditas," ujar Noh Shamsiah.
Noh Shamsiah menambahkan bahwa industri keuangan lokal sudah mengumumkan langkah-langkah untuk membantu mereka yang terkena dampak wabah corona. Bantuan tersebut meliputi moratorium dan bantuan sementara atas komitmen keuangan dari peminjam.
Pertumbuhan ekonomi Malaysia pada tahun 2020 diperkirakan sebagian besar ditopang oleh kelanjutan pengeluaran sektor swasta dan peningkatan kegiatan perdagangan global. Sementara wabah corona yang berkepanjangan, peningkatan perselisihan perdagangan dan gangguan pasokan di sektor komoditas akan menjadi risiko penurunan utama bagi pertumbuhan tersebut.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% tahun 2020 yang didukung oleh prospek ekonomi global dan peningkatan konsumsi swasta.
(sef/sef) Next Article Ekonomi Malaysia Terburuk Sejak Krismon, -5,6% di 2020
Untuk kuartal Oktober hingga Desember 2019, ekonomi tumbuh 3,6% dan menjadi titik terendah sejak krisis keuangan global 2009. Sedangkan dalam jajak pendapat Reuters oleh 13 ekonom, perkiraan rata-rata 4,2%, lebih rendah dari 4,9% dan 4,4% terdaftar di kuartal kedua dan ketiga tahun 2019.
Gubernur Bank Sentral, Nor Shamsiah Yunus pada Rabu (12/2/2020) mengatakan bahwa ekspor barang dan jasa yang lebih lemah, serta konsumsi publik yang lebih lambat yang mengakibatkan pertumbuhan kuartal keempat cenderung lamban.
Bank investasi ini memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh 4,4% tahun 2020, tetapi mengatakan ada resiko penurunan dari wabah corona baru.
"Sisi permintaan tidak bagus, karena indikator menunjukkan perlambatan pada permintaan domestik dan permintaan eksternal bersih kuartal terakhir. Pertumbuhan indeks perdagangan ritel moderat, menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam konsumsi swasta nyata," kata Maybank, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review.
Corona
Nor Shamsiah dari bank sentral juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kuartal pertama 2020, akan dipengaruhi oleh wabah coronavirus. Namun, tingkat keparahan dampak ekonomi tergantung pada bagaimana virus menyebar dan berevolusi.
"Wabah coronavirus akan mempengaruhi pertumbuhan Malaysia melalui turis asing yang lebih rendah dan pengeluaran untuk hotel, ritel, transportasi dan restoran. Juga lebih lambatnya gangguan permintaan dan produksi di Cina yang mempengaruhi ekspor Malaysia di segmen ekspor manufaktur dan komoditas," ujar Noh Shamsiah.
Noh Shamsiah menambahkan bahwa industri keuangan lokal sudah mengumumkan langkah-langkah untuk membantu mereka yang terkena dampak wabah corona. Bantuan tersebut meliputi moratorium dan bantuan sementara atas komitmen keuangan dari peminjam.
Pertumbuhan ekonomi Malaysia pada tahun 2020 diperkirakan sebagian besar ditopang oleh kelanjutan pengeluaran sektor swasta dan peningkatan kegiatan perdagangan global. Sementara wabah corona yang berkepanjangan, peningkatan perselisihan perdagangan dan gangguan pasokan di sektor komoditas akan menjadi risiko penurunan utama bagi pertumbuhan tersebut.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% tahun 2020 yang didukung oleh prospek ekonomi global dan peningkatan konsumsi swasta.
(sef/sef) Next Article Ekonomi Malaysia Terburuk Sejak Krismon, -5,6% di 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular