
Ekonomi Malaysia Terburuk Sejak Krismon, -5,6% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - EkonomiĀ Malaysia masih tenggelam dalam resesi. Bahkan sepanjang 2020, ekonomi Negeri Jiran berkontraksi atau minus 5,6%.
Ini merupakan pencapaian terburuk sejak krisis moneter 1998. Bahkan di bawah proyeksi pemerintah sebelumnya, yakni -3,5% hingga -5,5%.
Di kuartal keempat (Q4) 2020, dalam basis tahunan (yoy), PDB berkontraksi 3,4%. Sejumlah pembatasan yang kembali dilakukan guna menekan penyebaran corona berdampak signifikan ke Negeri Jiran.
Hasil ini lebih buruk dari perkiraan jajak pendapat ekonom Reuters, -3,1%. Ini juga turun lebih dalam dari survei analis Bloomberg.
Semua sektor ekonomi, kecuali manufaktur, mencatat penurunan pada kuartal terakhir di 2020. Karena konsumsi swasta dan investasi publik yang lebih lemah.
Gubernur Bank Negara Malaysia Nor Shamsiah Yunus menyatakan optimisme untuk tahun 2021 meskipun penguncian nasional baru diberlakukan pada Januari 2021 untuk mengekang infeksi.
"Kami memperkirakan ekonomi Malaysia akan pulih pada tahun 2021 mengingat membaiknya permintaan global, dengan peluncuran vaksin yang meningkatkan sentimen konsumen dan bisnis," katanya, sebagaimana ditulis Nikkei Asia.
"Pengenaan perintah kontrol pergerakan sejak Januari akan membebani pertumbuhan," lanjutnya, menambahkan efeknya tidak akan separah daripada dampak penguncian awal tahun 2020 lalu.
Namun, masih ada kekhawatiran yang signifikan bagi usaha mikro, kecil dan menengah yang menopang perekonomian. Pengangguran juga melonjak sejak pembatasan pertama diberlakukan pada Maret lalu.
Pada November 2020, data Departemen Statistik Malaysia memaparkan tingkat pengangguran mencapai 4,8%, dengan 764.400 orang kehilangan pekerjaan.
"Fokus khusus diperlukan di pasar tenaga kerja," Nor memperingatkan. "Karena pengangguran telah mencapai 4,8% pada kuartal keempat dan bank mengharapkan pasar tenaga kerja tetap lemah sepanjang paruh pertama 2021."
Malaysia mencatat kontraksi 7,4% tahun 1998. Pada 2019, PDB Malaysia berkembang sebesar 4,3%, dengan pertumbuhan 3,6% pada Q4 2019.
Di 2020, ekonomi mulai anjlok 17,1% pada Q2 2020 karena tindakan pencegahan virus corona yang ketat. Pada Q3 pertumbuhan masih -2,6%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dampak Tak Diperpanjangnya Pembebasan Pajak CPO Malaysia