
Corona Tambah Ngeri, Tapi Rupiah Malah Menguat Lagi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 February 2020 08:09

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Harapan bahwa penyebaran virus Corona bisa teratasi membuat pelaku pasar lebih tenang dan siap berburu aset-aset berisiko di negara berkembang.
Pada Rabu (12/2/2020), US$ setara dengan Rp 13.640 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,15% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,22% di hadapan greenback. Penguatan ini mengakhiri depresiasi rupiah yang sebelumnya terjadi dua hari beruntun.
Hari ini, sepertinya penyebaran virus Corona masih menjadi fokus utama perhatian pasar. Kalau melihat angka, virus ini memang semakin menggila.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pkul 07:33 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia adalah 44.850 di mana 44.374 terjadi di China. Korban jiwa tercatat 1.113 orang, dua di antaranya meninggal di luar China.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menegaskan bahwa virus Corona adalah ancaman yang bisa jadi melebih terorisme. "Dunia harus sadar dan melihat (Corona) sebagai musuh publik nomor satu," katanya, seperti diberitakan Reuters.
Pada Rabu (12/2/2020), US$ setara dengan Rp 13.640 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,15% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,22% di hadapan greenback. Penguatan ini mengakhiri depresiasi rupiah yang sebelumnya terjadi dua hari beruntun.
Hari ini, sepertinya penyebaran virus Corona masih menjadi fokus utama perhatian pasar. Kalau melihat angka, virus ini memang semakin menggila.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pkul 07:33 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia adalah 44.850 di mana 44.374 terjadi di China. Korban jiwa tercatat 1.113 orang, dua di antaranya meninggal di luar China.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menegaskan bahwa virus Corona adalah ancaman yang bisa jadi melebih terorisme. "Dunia harus sadar dan melihat (Corona) sebagai musuh publik nomor satu," katanya, seperti diberitakan Reuters.
Next Page
Masih Ada Harapan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular