
Demi Efisiensi, Ini Strategi Restrukturisasi Bisnis PGN
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 February 2020 19:29

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyatakan pihaknya akan melakukan efisiensi berupa restrukturisasi bisnis, termasuk mengenai anak usaha yang jumlahnya terlalu banyak dan saling tumpang tindih.
"Sehingga, tujuan dari restrukturisasi ini adalah membuat anak usaha lebih link lebih efisien dan juga seluruh biaya-biaya yang tidak perlu dapat kami hilangkan. Kami harapkan bisa selesai dalam tempo dua tahun," ungkapya di komisi VII DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP), Senin, (10/02/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, meski ditargetkan dua tahun, pihaknya akan terus mendorong upaya-upaya percepatan sejak tahun pertama. Sehingga bisnis utama dari PGN nantinya terbatas pada bisnis transmisi, distribusi gas, dan infrastruktur.
"Jadi kita akan buat anak perusahaan yang dimiliki PGN hanya kira-kira mungkin secara major sekitar 5-6 anak usaha selebihnya kita akan lakukan restruktrisasi," imbuhnya.
Kunci dari efisiensi menurutnya adalah bagaimana menekan semua biaya yang dikeluarkan. Gigih menyebut penugasan dari pemerintah ke PGN sudah cukup banyak. Mulai dari pembangunan jaringan gas (Jargas) saat ini sudah mencapai 4,7 juta sambungan, gasifikasi kilang-kilang pertamina, hingga gasifikasi PT PLN (Persero).
"Tentunya butuh sumber daya manusia (SDM) yang capable dalam hal projek management tentunya akan tetap melakukan perbaikan dan juga perkembangan untuk ini. Dan juga masalah pendanaan kami akan berkonsultasi dengan Pertamina sebagai holding kami apakah Pertamina juga bisa memberikan support terhadap pembiayaan projek-projek ini," terangnya.
Gigih menegaskan untuk menjalankan projek-projek ini butuh pembiayaan yang besar. Misal untuk gasifikasi PLN dibutuhkan belanja modal sekitar U$S 2 miliar dalam tempo dua tahun.
"Dan kami sampaikan efisiensi PLN Rp 1,92 triliun per tahun dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas, sehingga jauh lebih murah," tuturnya.
(dob/dob) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
"Sehingga, tujuan dari restrukturisasi ini adalah membuat anak usaha lebih link lebih efisien dan juga seluruh biaya-biaya yang tidak perlu dapat kami hilangkan. Kami harapkan bisa selesai dalam tempo dua tahun," ungkapya di komisi VII DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP), Senin, (10/02/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, meski ditargetkan dua tahun, pihaknya akan terus mendorong upaya-upaya percepatan sejak tahun pertama. Sehingga bisnis utama dari PGN nantinya terbatas pada bisnis transmisi, distribusi gas, dan infrastruktur.
Kunci dari efisiensi menurutnya adalah bagaimana menekan semua biaya yang dikeluarkan. Gigih menyebut penugasan dari pemerintah ke PGN sudah cukup banyak. Mulai dari pembangunan jaringan gas (Jargas) saat ini sudah mencapai 4,7 juta sambungan, gasifikasi kilang-kilang pertamina, hingga gasifikasi PT PLN (Persero).
"Tentunya butuh sumber daya manusia (SDM) yang capable dalam hal projek management tentunya akan tetap melakukan perbaikan dan juga perkembangan untuk ini. Dan juga masalah pendanaan kami akan berkonsultasi dengan Pertamina sebagai holding kami apakah Pertamina juga bisa memberikan support terhadap pembiayaan projek-projek ini," terangnya.
Gigih menegaskan untuk menjalankan projek-projek ini butuh pembiayaan yang besar. Misal untuk gasifikasi PLN dibutuhkan belanja modal sekitar U$S 2 miliar dalam tempo dua tahun.
"Dan kami sampaikan efisiensi PLN Rp 1,92 triliun per tahun dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas, sehingga jauh lebih murah," tuturnya.
(dob/dob) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Most Popular