
Digoyang Virus Corona, Harga SUN Kembali Terkapar

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain.
Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling melemah adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan kenaikan yield 2,7 basis poin (bps) menjadi 7,13%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 10 Feb'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 7 Feb'20 (%) | Yield 10 Feb'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 10 Feb'21 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 5.963 | 5.955 | -0.80 | 5.9296 |
FR0082 | 10 tahun | 6.575 | 6.592 | 1.70 | 6.5724 |
FR0080 | 15 tahun | 7.107 | 7.134 | 2.70 | 7.0947 |
FR0083 | 20 tahun | 7.299 | 7.306 | 0.70 | 7.2919 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah. Indeks tersebut turun 0,24 poin (0,09%) menjadi 277,63 dari posisi akhir pekan lalu 277,87.
Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 501 bps, melebar dari posisi akhir pekan lalu 499 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik tipis 0,2 bps dan relatif tidak bergerak pada 1,57% dari posisi akhir pekan lalu.
Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada yield pasangan seri 3 bulan-5 tahun. Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang.
Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.
Yield US Treasury Acuan 7 Feb'20
Seri | Benchmark | Yield 7 Feb'20 (%) | Yield 10 Feb'20 (%) | Selisih (Inversi) | Satuan Inversi |
UST BILL 2019 | 3 Bulan | 1.564 | 1.566 | 3 bulan-5 tahun | 17.1 |
UST 2020 | 2 Tahun | 1.399 | 1.391 | 2 tahun-5 tahun | -0.4 |
UST 2021 | 3 Tahun | 1.388 | 1.38 | 3 tahun-5 tahun | -1.5 |
UST 2023 | 5 Tahun | 1.401 | 1.395 | 3 bulan-10 tahun | -0.9 |
UST 2028 | 10 Tahun | 1.577 | 1.575 | 2 tahun-10 tahun | -18.4 |
Sumber: Refinitiv
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.065,42 triliun SBN, atau 38,03% dari total beredar Rp 2.801 triliun berdasarkan data per 7 Februari.
Angka itu menunjukkan kepemilikan investor asing masih keluar dari pasar SUN senilai Rp 11,64 triliun sejak akhir pekan sekagus akhir bulan lalu. Sejak awal tahun ini, posisi investor asing masih positif tipis Rp 3,56 triliun dibanding posisi akhir Desember 2019 Rp 1.061,86 triliun, tetapi persentasenya masih turun dari 38,57% pada periode yang sama.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan maju, mayoritas masih mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Hal tersebut mencerminkan investor global sedang memburu obligasi pemerintah karena sedang dibekap sentimen negatif terkait dengan sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibanding pasar ekuitas.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 7 Feb'20 (%) | Yield 10 Feb'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.5 | 6.61 | 11.00 |
China (A+) | 2.868 | 2.82 | -4.80 |
Jerman (AAA) | -0.381 | -0.398 | -1.70 |
Prancis (AA) | -0.133 | -0.15 | -1.70 |
Inggris Raya (AA) | 0.571 | 0.569 | -0.20 |
India (BBB-) | 6.439 | 6.441 | 0.20 |
Jepang (A) | -0.058 | -0.06 | -0.20 |
Malaysia (A-) | 3.065 | 3.026 | -3.90 |
Filipina (BBB) | 4.44 | 4.431 | -0.90 |
Rusia (BBB) | 6.15 | 6.18 | 3.00 |
Singapura (AAA) | 1.689 | 1.712 | 2.30 |
Thailand (BBB+) | 1.275 | 1.23 | -4.50 |
Amerika Serikat (AAA) | 1.577 | 1.575 | -0.20 |
Afrika Selatan (BB+) | 8.87 | 8.88 | 1.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor