
Efek Corona, Erick Khawatir Komitmen Investasi Asing Ditunda

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tampaknya mulai serius menghitung dampak penyebaran virus corona terhadap ekonomi Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahkan menyebut dirinya agak khawatir beberapa kerja sama dengan investor asing bisa ditunda untuk sementara waktu.
Erick juga khawatir komitmen investasi dari Abu Dhabi yang baru ditandatangani bisa berhenti. Belum lama ini Erick mendapatkan komitmen investasi dari investor Abu Dhabi, ibu kota dan kota terbesar kedua di Uni Emirat Arab.
"Karena orang Abu Dhabi gak tahu Indonesia sehat apa enggak. Bisa aja di hold [ditunda]," ujar Erick dalam sambutan di acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Salah satu kesepakatan yang sudah dilakukan Indonesia di Abu Dhabi adalah dengan Emirates Global Alumunium. Dalam perjanjian tersebut salah satu kesepakatannya menggunakan teknologi China.
"Akibatnya banyak investasi yang terhambat," kata Erick.
Erick menjelaskan jika virus corona masih terus mewabah, dampaknya bukan hanya pada aspek kesehatan. Ekonomi bisa terganggu dan upaya membuka lapangan kerja bisa terhambat.
![]() |
Terganggunya iklim investasi lantaran supply chain ekonomi terganggu termasuk ke Indonesia. Ujung-ujungnya, kata Erick, target Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di 2045 bisa sulit tercapai.
Menurut Erick, epidemi virus corona sudah membuat ekonomi terganggu. Bursa saham Negeri Tirai Bambu terkoreksi banyak dan banyak tenaga kerja yang belum bisa bekerja karena khawatir terinfeksi virus tersebut.
Selain itu banyak tenaga ahli dari luar China enggan kembali ke China. Selain itu, sektor pariwisata China juga mengalami tekanan karena turis domestik yang jumlahnya mencapai 80%-90% tidak melakukan perjalanan wisata.
Untuk membahas penyebaran dan dampak corona ini, Erick menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil seluruh menteri untuk rapat terbatas membicarakan hal tersebut.
"Untuk Indonesia sendiri, besok Presiden minta ratas [rapat terbatas] seluruh menteri hadir salah satunya yang dibahas bukan ini saja [corona] tapi antisipasi resesi global ekonomi bila virus corona ini tidak bisa berhenti dan makan waktu berbulan bulan. Kan belum tahu sampai hari ini obatnya belum tahu," kata Erick.
(tas/tas) Next Article Erick: BUMN Sudah Investasi di 157 Startup RI