
Didera Corona, Saham General Motor Hingga Renault Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perusahaan otomotif global berguguran karena wabah virus corona baru (nCov) yang semakin banyak memakan korban. Saham-saham yang terkena dampak paling serius adalah saham-saham yang memiliki pabrik di Wuhan, tempat virus tersebut mewabah pertama kali.
Dampak dari kekhawatiran tersebut tercermin melalui kinerja harga saham dari sejumlah pabrikan besar dunia yang mengalami penurunan, beberapa bahkan anjlok.
Berikut kinerja saham perusahaan-perusahaan otomotif yang memiliki pabrik di Wuhan dari awal tahun:
Dilansir dari Carscoops, sejumlah perusahaan otomotif di Wuhan harus menghentikan aktivitas produksinya setidaknya hingga Senin (17/2/2020) karena wabah virus corona yang semakin banyak memakan korban jiwa.
Di China, virus corona telah memakan 908 orang hingga Senin (10/2/2020), lebih banyak dari jumlah kematian yang ditimbulkan dari wabah virus Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS pada 2002/2003 yang memakan korban 774 orang.
Sejumlah pabrikan otomotif yang terdampak langsung dari kebijakan tersebut karena operasinya yang ada di kota Wuhan yakni: General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda, dan PSA Grup (Peugeot).
Diperkirakan puluhan ribu karyawan yang berkerja didalamnya juga akan menghadapi ketidakpastian. Sebagai contoh pabrikan ialah GM yang memiliki karyawan cukup besar hingga 6.000 orang. Adapun pabrikan BOSC sebagai penyuplai suku cadang otomotif memiliki 800 karyawan.
CNN Business melaporkan, dampak ekonomi virus corona terlihat tragis karena membuat biaya dari bisnis di seluruh dunia akan menjadi lebih berat dalam beberapa minggu mendatang, terutama di bidang otomotif.
Hal ini dikarenakan pabrikan di seluruh dunia bergantung pada suku cadang dari China untuk menjaga rantai pasokan agar tetap berjalan. Para ahli khawatir bahwa pabrik-pabrik di seluruh dunia akan berhenti jika banyak pabrik di seluruh China tetap tutup.
Pabrik otomotif secara otomatis akan menjadi yang pertama merasakan dampaknya. Seperti diketahui pabrik otomotif mempunyai rantai pasok dengan ukuran skala besar termasuk industri suku cadang mobil di Cina dan fakta bahwa mobil tidak dapat dibangun dengan hanya 99% dari komponen didalamnya.
"Hanya perlu satu bagian yang hilang untuk menghentikan proses," kata Mike Dunne, seorang konsultan industri otomotif di Asia dan mantan kepala operasi GM di Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Live! Siasat Industri Otomotif Genjot Penjualan