
Mata Uang Asia Mulai Bangkit, Kok Rupiah Masih Melemah?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2020 10:11

Namun rupiah yang masih sulit menguat sepertinya terbeban oleh sentimen domestik. Pelaku pasar menantikan rilis data penting yaitu Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). BI memperkirakan NPI bisa surplus pada 2019 setelah pada 2018 membukukan defisit U$ 7,13 miliar.
NPI menggambarkan arus devisa di perekonomian dalam negeri. Ketika NPI surplus, maka devisa yang masuk lebih banyak dari yang keluar. Artinya, fundamental penyokong rupiah akan lebih kuat.
Salah satu poin penting dalam perbaikan NPI adalah transaksi berjalan (current account). Memang transaksi berjalan 2019 hampir pasti masih defisit, tetapi sepertinya membaik ketimbang 2018.
Ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang pada 2019 membukukan defisit US$ 3,19 miliar. Memang masih tekor, tetapi jauh membaik dibandingkan 2018 yang minus US$ 8,69 miliar.
Investor boleh berekspekstasi ada perbaikan data NPI. Namun ini baru di atas kertas, realisasinya harus menunggu pengumuman BI. Oleh karena itu, tidak heran investor masih bersikap wait and see.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
NPI menggambarkan arus devisa di perekonomian dalam negeri. Ketika NPI surplus, maka devisa yang masuk lebih banyak dari yang keluar. Artinya, fundamental penyokong rupiah akan lebih kuat.
Salah satu poin penting dalam perbaikan NPI adalah transaksi berjalan (current account). Memang transaksi berjalan 2019 hampir pasti masih defisit, tetapi sepertinya membaik ketimbang 2018.
Ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang pada 2019 membukukan defisit US$ 3,19 miliar. Memang masih tekor, tetapi jauh membaik dibandingkan 2018 yang minus US$ 8,69 miliar.
Investor boleh berekspekstasi ada perbaikan data NPI. Namun ini baru di atas kertas, realisasinya harus menunggu pengumuman BI. Oleh karena itu, tidak heran investor masih bersikap wait and see.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular