Wamen BUMN: PP Pembentukan Holding Asuransi Segera Keluar

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 February 2020 17:47
Tiko juga mengatakan pembayaran polis nasabah Jiwasraya yang rencanaya akan dibayar pada Maret mendatang, juga akan berasal dari holding ini.
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pembentukan holding perusahaan asuransi, menunggu finalisasi payung hukumnya dari Kemenkumham.

"Ya betul [pembentukan holding] tinggal PP [peraturan pemerintah] saja," ujar Kartika saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (7/2/2020).


Untuk diketahui, pada Februari ini, BUMN akan membentuk perusahaan gabungan produk asuransi, di mana PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) akan menjadi entitas induk.

Pria yang kerap disapa Tiko itu juga mengatakan pembayaran polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang rencanaya akan dibayar pada Maret mendatang, juga akan berasal dari holding ini.

Jiwasraya sendiri dalam pembentukan holding BUMN asuransi ini tidak masuk di dalamnya. Anggota holding terdiri PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), dan PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero).

"Maret kita akan mulai melakukan [pembayaran]. Antara lain [pembayaran dilakukan] dari holding," kata Tiko melanjutkan.


Penggunaan kas dari holding asuransi itu untuk pembayaran polis nasabah Jiwasraya tersebut juga masih akan didiskusikan lebih lanjut oleh para stakeholder terkait.

Untuk diketahui, pembentukan holding ini juga merupakan bagian dari hasil diskusi dengan Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR, di mana salah satu hasil keputusannya adalah pembentukan holding asuransi pada Februari 2020.

"Kami msh diskusiakn dengan Kementerian Keuangan dan OJK, sudah diskusi kemarin mengenai skema dan kebutuhannya. Tapi memang nanti untuk persetujuan penggunaan kas nya dari mana memang kita harus diskusi dengan Komisi VI dan XI dulu," jelas Kartika.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thorir menyatakan pembetukan holding asuransi merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menyehatkan keuangan Jiwasraya. Dari holding, ia menargetkan ada arus kas (cashflow) untuk Jiwasraya sebesar Rp1,5 triliun-Rp2 triliun per tahun.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembayaran polis jatuh tempo Jiwasraya dimulai pada akhir Maret 2020.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Talangi Jiwasraya, Seberapa Kuat Calon Holding BUMN Asuransi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular