
Akhirnya OJK Restui Al Falah Jadi Investor Bank Muamalat
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 February 2020 17:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberi restu kepada konsorsium Al Falah Investments Pte. Ltd. menjadi investor PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso setelah melakukan Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Ini kan tinggal eksekusi, eksekusi itu proses-proses administrasi. [Calon investor] sudah ada. Konsorsium Al Falah," kata Wimboh.
Wimboh menekankan bahwa OJK sudah memberikan persetujuan kepada konsorsium tersebut untuk menjadi investor Bank Muamalat. Saat ini OJK sedang menyelesaikan kelengkapan informasi dan dokumentasi.
"Tinggal eksekusinya. Secepatnya," tambah Wimboh.
Jubir OJK Sekar Putih Djarot menambahkan OJK telah menerima komitmen konsorsium Al-Falah dengan anggota lainnya yang saat ini sedang memproses dan melengkapi administratif, termasuk menyediakan escrow account untuk kebutuhan Bank Muamalat.
"OJK akan meminta pihak Bank dan Investor menyampaikan ke publik segera setelah seluruh proses diselesaikan," kata Sekar dalam pernyataan resminya, Selasa (4/2).
Sebelumnya, Al Falah yang merupakan perusahaan yang didirikan oleh Ilham Habibie (putra mendiang Presiden BJ Habibie), ngotot untuk menyuntikkan modal kepada Muamalat meski konsorsium investasi yang diajukan ini pernah ditolak OJK.
Ilham Habibie yang juga merupakan Komisaris Utama Bank Muamalat mengatakan, Al Falah merupakan salah satu investor yang paling siap menyuntikkan modal ke Muamalat.
"Ya masih seperti semula, jadi pernah ada penawaran dari Al Falah itu masih berlaku tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan. OJK tidak menyetujui itu, jadi masih dalam bahasan," kata Ilham seusai RUPS Luar Biasa Bank Muamalat, Senin (16/12/2019).
Ilham menegaskan hanya konsorsium Al Falah yang paling terdepan dan termaju dalam menyuntikkan modal ke Muamalat. Konsorsium ini sebelumnya telah memiliki komitmen suntikan modal sebesar Rp 4 triliun.
Waktu itu, OJK tak mengizinkan konsorsium Al Falah untuk masuk ke pemegang saham Muamalat, maka pihaknya akan mencari investor lain.
Sebagai perbandingan, mengacu laporan keuangan Bank Muamalat 2018, saham Seri A bank syariah pertama di Indonesia ini dipegang Koperasi Perkayuan Apkindo MPI 1,30%, Islamic Development Bank 1,30%, Badan Pengelola Dana ONHI 0,98%, Publik 4,25%, dan Reza Rhenaldi Syaiful 0,00%.
Sementara Seri B paling besar saham Muamalat dipegang IDB 31,44%, Boubyan Bank Kuwait 22%, Atwill Holding Limited 17,91%, dan national Bank of Kuwait 8,45%, dan IDF Foundation 3,48%, serta BMF Holdings Limited 2,84%.
(hps/hps) Next Article Gelar Rights Issue, Ada 18 Calon Investor Bidik Muamalat
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso setelah melakukan Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Ini kan tinggal eksekusi, eksekusi itu proses-proses administrasi. [Calon investor] sudah ada. Konsorsium Al Falah," kata Wimboh.
"Tinggal eksekusinya. Secepatnya," tambah Wimboh.
Jubir OJK Sekar Putih Djarot menambahkan OJK telah menerima komitmen konsorsium Al-Falah dengan anggota lainnya yang saat ini sedang memproses dan melengkapi administratif, termasuk menyediakan escrow account untuk kebutuhan Bank Muamalat.
"OJK akan meminta pihak Bank dan Investor menyampaikan ke publik segera setelah seluruh proses diselesaikan," kata Sekar dalam pernyataan resminya, Selasa (4/2).
Sebelumnya, Al Falah yang merupakan perusahaan yang didirikan oleh Ilham Habibie (putra mendiang Presiden BJ Habibie), ngotot untuk menyuntikkan modal kepada Muamalat meski konsorsium investasi yang diajukan ini pernah ditolak OJK.
Ilham Habibie yang juga merupakan Komisaris Utama Bank Muamalat mengatakan, Al Falah merupakan salah satu investor yang paling siap menyuntikkan modal ke Muamalat.
"Ya masih seperti semula, jadi pernah ada penawaran dari Al Falah itu masih berlaku tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan. OJK tidak menyetujui itu, jadi masih dalam bahasan," kata Ilham seusai RUPS Luar Biasa Bank Muamalat, Senin (16/12/2019).
Ilham menegaskan hanya konsorsium Al Falah yang paling terdepan dan termaju dalam menyuntikkan modal ke Muamalat. Konsorsium ini sebelumnya telah memiliki komitmen suntikan modal sebesar Rp 4 triliun.
Waktu itu, OJK tak mengizinkan konsorsium Al Falah untuk masuk ke pemegang saham Muamalat, maka pihaknya akan mencari investor lain.
Sebagai perbandingan, mengacu laporan keuangan Bank Muamalat 2018, saham Seri A bank syariah pertama di Indonesia ini dipegang Koperasi Perkayuan Apkindo MPI 1,30%, Islamic Development Bank 1,30%, Badan Pengelola Dana ONHI 0,98%, Publik 4,25%, dan Reza Rhenaldi Syaiful 0,00%.
Sementara Seri B paling besar saham Muamalat dipegang IDB 31,44%, Boubyan Bank Kuwait 22%, Atwill Holding Limited 17,91%, dan national Bank of Kuwait 8,45%, dan IDF Foundation 3,48%, serta BMF Holdings Limited 2,84%.
(hps/hps) Next Article Gelar Rights Issue, Ada 18 Calon Investor Bidik Muamalat
Most Popular