
Tekor di Saham-Reksa Dana, Ini Wajah Aset & Investasi Asabri

Dari sisi investasi Asabri sepanjang 2019, terutama di pasar modal, porsinya cukup besar terutama di instrumen surat berharga pemerintah dan reksa dana. Bahkan reksa dana mencapai Rp 3,22 triliun atau porsinya mencapai 36,3%.
Simak lengkapnya:
Portofolio Investasi Asabri 2019
Instrumen | Rp Miliar | Porsi Investasi (%) |
Deposito | 641 | 7,3 |
Obligasi Non-SBN | 464 | 5,2 |
Obligasi SBN | 2.289 | 25,8 |
Reksa Dana SBN | 858 | 9,6 |
Reksa Dana Non SBN | 3.224 | 36,3 |
(Total Saham) | 1.291 | 14,5 |
Saham BUMN | 187 | 2,1 |
Saham Anak BUMN | 38 | 0,4 |
Saham Non-BUMN | 1.066 | 12 |
DIRE | 121 | 1,3 |
KIK EBA | 27 | 0,3 |
DINFRA | 75 | 0,8 |
Total Dana Investasi | 8.989 |
Sumber: Asabri, DPR
Portofolio Investasi AIP (Akumulasi Iuran Pensiun) Asabri 2019
Instrumen | Rp Miliar | Porsi (%) |
Deposito | 2.023 | 11,86 |
Obligasi SBN | 8.311 | 48,72 |
Obligasi Non SBN | 150 | 0,88 |
Reksa Dana | 4.093 | 24 |
(Total Saham) | 2.479 | 14,53 |
Saham BUMN | 1.329 | 7,79 |
Saham Anak BUMN | 374 | 2,19 |
Saham Non BUMN | 776 | 4,54 |
Total Dana Investasi | 17.057 |
Sumber: Asabri, DPR
Dalam kesempatan itu, Direktur Investasi dan Keuangan Asabri Rony Hanityo Apriyanto mengatakan jika dihitung dari premi yang diperoleh dalam 10 tahun terakhir, sebetulnya masih bisa sesuai sehingga tidak ada defisit, malah lebih besar preminya.
Hanya saja perseroan harus melakukan pencadangan beban manfaat polis dalam 3 tahun ke depan. "Karena THT [tabungan hari tua] kewajiban kita di masa depan, present value-kan. Rata-rata hitungan setahunnya Rp 1 triliun, itu internal tapi tahun lalu kita hitung Rp 1 triliun, tapi ada koreksi auditor gak sampe segitu jadi pencadangannya Rp 349 miliar," jelas Rony.
"Kita konservatif berangkat dengan angka yang besar, kalau 2019 diaudit baru ada koreksi," katanya lagi.
Dia menjelaskan investasi Asabri untuk THT itu memang agresif mengingat investasi harus bisa menutupi kekurangan dari beban manfaat polis di masa mendatang. Namun perseroan tetap melakukan analisis yang harus terstruktur dalam investasi tersebut.
"2019 investasinya turun tajam terutama saham dan reksa dana, saham [turun] karena ada 50% [reksa dana saham kami] underlyinghampir sama dengan saham yang kita punya," katanya.
