Erick Thohir: Jiwasraya Sakit, Kesulitan Bayar Rp 16 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 January 2020 14:54
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN, Erick Thohir menghadiri rapat Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya pada Rabu ini (29/1/2020) untuk membahas kondisi terkini perusahaan asuransi BUMN tersebut. Jiwasraya diakui Erick sedang 'sakit'.

"Mengacu kondisi Jiwasraya saat ini sakit dan kesulitan. Punya kewajiban Rp 16 triliun dan kekurangan solvabilitas [kemampuan bayar kewajiban] Rp 28 triliun. Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan OJK serta lembaga lain dalam penyelamatan yang sesuai pembicaraan kita, mau ada pencairan di akhir Maret," jelas Erick dalam rapat tersebut, Rabu (29/1/2020).

Erick didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo; Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga; serta Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko.

Dalam paparan awalnya, Erick mengatakan permasalahan Jiwasraya tidak ringan dan sudah terjadi lama. Ke depan, proses investasi di Jiwasraya harus diperketat. Selain itu, manajemen lama Jiwasraya menawarkan produk asuransi dengan bunga tinggi di atas bunga pasar.


"Menjadi hal penting ke depan kita perlu adanya safety investasi seperti ini, tidak kejar bunga saja tapi pensiun jangka panjang perlu kepastiannya," katanya.

Sebagai informasi, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki kewajiban jatuh tempo polis produk JS Saving Plan pada Oktober-Desember tahun lalu sebesar Rp 12,4 triliun. Untuk tahun 2020 ini, kebutuhan likuiditas penyelesaian JS Saving Plan diketahui nilainya sebesar Rp 3,7 triliun.

Dengan demikian total kebutuhan likuiditas penyelesaian JS Saving Plan dalam waktu dekat mencapai Rp 16,13 triliun. Besaran dana tersebut terungkap dalam Dokumen Penyelamatan Jiwasraya yang diperoleh CNBC Indonesia belum lama ini.


[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article Ngadu ke DPR, Pensiunan BUMN Tolak Restrukturisasi Jiwasraya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular