
Virus Corona Menghajar Pasar Asia, Ini Buktinya!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2020 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga tengah hari ini, pasar keuangan Asia masih lesu. Satu, sebagian besar pasar masih tutup memperingati Tahun Baru Imlek. Dua, ada kecemasan soal penyebaran virus Corona.
Tidak banyak bursa saham utama Asia yang dibuka hari ini. SSEC (China), Hang Seng (Hong Kong), KLSE (Malaysia), Straits Times (Singapura), KOSPI (Korea Selatan), sampai TW Weighted (Taiwan) masih tutup karena libur Imlek.
Sisa bursa saham yang masih buka agak nelangsa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas di kisaran 1%. SETI (Thailand) lebih parah lagi, ambrol hingga 2%.
Berikut perkembangan indeks saham utama Asia pada pukul 12:05 WIB:
Sementara di pasar spot valas, mata uang yang diperdagangkan masih lumayan banyak. Mata uang seperti dolar Hong Kong, dolar Singapura, atau won Korea Selatan masih ditransaksikan meski pasar saham di negara-negara itu tutup.
Namun, nasib mata uang utama Asia sama seperti pasar sahamnya. Hampir seluruh mata uang utama Benua Kuning melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Berikut perkembangan kurs mata uang Asia terhadap greenback pada pukul 12:10 WIB:
Aura libur Imlek masih terasa di Asia sehingga aktivitas perdagangan tidak semarak. Misalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi hingga Sesi I 'hanya' Rp 2,37 triliun. Sama sekali tidak membantu IHSG untuk bisa menyeberang ke zona hijau.
Tidak banyak bursa saham utama Asia yang dibuka hari ini. SSEC (China), Hang Seng (Hong Kong), KLSE (Malaysia), Straits Times (Singapura), KOSPI (Korea Selatan), sampai TW Weighted (Taiwan) masih tutup karena libur Imlek.
Sisa bursa saham yang masih buka agak nelangsa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas di kisaran 1%. SETI (Thailand) lebih parah lagi, ambrol hingga 2%.
Sementara di pasar spot valas, mata uang yang diperdagangkan masih lumayan banyak. Mata uang seperti dolar Hong Kong, dolar Singapura, atau won Korea Selatan masih ditransaksikan meski pasar saham di negara-negara itu tutup.
Namun, nasib mata uang utama Asia sama seperti pasar sahamnya. Hampir seluruh mata uang utama Benua Kuning melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Berikut perkembangan kurs mata uang Asia terhadap greenback pada pukul 12:10 WIB:
Aura libur Imlek masih terasa di Asia sehingga aktivitas perdagangan tidak semarak. Misalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi hingga Sesi I 'hanya' Rp 2,37 triliun. Sama sekali tidak membantu IHSG untuk bisa menyeberang ke zona hijau.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular