Tunggu Pengumuman dari MH Thamrin, Rupiah Menguat Tipis

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2020 08:08
Bunga Acuan Mau Ditahan atau Dipangkas?
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Selain itu, investor juga menantikan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat masih akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5%.

Namun pasar terbelah. Dari 10 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus, ada dua yang meramal suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%.


Salah satu yang memperkirakan BI perlu menurunkan suku bunga acuan adalah Damhuri Nasution, Ekonom BNI Sekuritas. Menurut Damhuri, ada beberapa faktor yang memungkinkan BI untuk kembali menurunkan suku bunga acuan setelah terakhir dilakukan pada Oktober tahun lalu.



Pertama tentu nilai tukar rupiah. Penguatan rupiah yang 'ugal-ugalan' tentu pada saatnya akan memukul ekspor Indonesia, dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.


Kedua adalah inflasi yang kemungkinan tetap terjaga rendah. Pada 2019, laju inflasi nasional adalah 2,72% year-on-year (YoY), terendah dalam 20 tahun terakhir. Memasuki 2020, sejauh ini belum ada tekanan inflasi yang berarti.

Ketiga adalah perlunya stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. BI dan pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 berada di kisaran 5,05%. Melambat dibandingkan 2018 yang sebesar 5,17%.

Sembari menunggu pengumuman dari MH Thamrin, investor melepas pedal gas dulu. Akibatnya, laju penguatan rupiah tertahan.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular