Batal Terkoreksi, SUN Terselamatkan Seiring Apresiasi Rupiah

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
20 January 2020 19:40
Harga obligasi rupiah pemerintah berbalik menguat pada penutupan pasar hari ini, di tengah penguatan rupiah di momen akhir perdagangan.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah berbalik menguat pada penutupan pasar hari ini, di tengah penguatan rupiah di momen-momen akhir perdagangan.

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu terjadi setelah sebelumnya harga obligasi pemerintah itu terkoreksi di awal perdagangan. Koreksi di awal perdagangan itu terjadi ketika rupiah juga masih melemah pada sesi pagi, seiring dengan momentum menjelang lelang rutin SUN besok.

Penguatan tersebut akhirnya sejalan dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 2,6 basis poin (bps) menjadi 7,33%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 20 Jan'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 17 Jan'20 (%)

Yield 20 Jan'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 20 Jan'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.149

6.147

-0.20

6.0804

FR0082

10 tahun

6.825

6.826

0.10

6.7788

FR0080

15 tahun

7.361

7.335

-2.60

7.3023

FR0083

20 tahun

7.436

7.439

0.30

7.4077

Sumber: Refinitiv


Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,1 poin (0,04%) menjadi 273,46 dari posisi akhir pekan lalu 273,36.

Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 500,1 bps, melebar tipis atau cenderung flat dari posisi akhir pekan lalu 500 bps. Yield US Treasury tidak bergerak pada 1,82%.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.084 triliun SBN, atau 39,18% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 17 Januari.

Angka menunjukkan kepemilikan investor asing masih masuk ke pasar SUN senilai Rp 10,99 triliun sejak akhir pekan sebelumnya, sedangkan sejak awal bulan atau awal tahun masih surplus Rp 22,29 triliun. Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan harga juga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 17 Jan'20 (%)

Yield 20 Jan'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.87

6.845

-2.50

China (A+)

3.149

3.129

-2.00

Jerman (AAA)

-0.214

-0.209

0.50

Prancis (AA)

0.043

0.045

0.20

Inggris Raya (AA)

0.633

0.649

1.60

India (BBB-)

6.621

6.641

2.00

Jepang (A)

0.006

0.012

0.60

Malaysia (A-)

3.296

3.29

-0.60

Filipina (BBB)

4.769

4.825

5.60

Rusia (BBB)

6.2

6.21

1.00

Singapura (AAA)

1.729

1.724

-0.50

Thailand (BBB+)

1.475

1.465

-1.00

Amerika Serikat (AAA)

1.825

1.825

0.00

Afrika Selatan (BB+)

8.19

8.16

-3.00

Sumber: Refinitiv

 
TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular