
Rupiah Bandel! 'Disemprit' Jokowi Malah Jadi Terbaik di Asia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 January 2020 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (16/1/2020) mempertahankan kinerja apik sepanjang pekan ini.
Start rupiah pada perdagangan hari ini terbilang lambat, dengan melemah 0,11% melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 13.675/US$. Hingga satu jam setelahnya rupiah masih tertekan di zona merah, meski mulai di pangkas secara perlahan.
Selepas itu, mata uang Garuda akhirnya melesat hingga menguat 0,33% ke Rp 13.615/US$. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 21 Februari 2018.
Sayangnya setelah mencapai level tersebut rupiah mengendur, apalagi perkasanya nilai tukar Mata Uang Garuda kini sudah mendapat perhatian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nilai tukar rupiah kita menguat. Kalau menguatnya terlalu cepat kita harus hati-hati," kata Jokowi saat menjadi pembicara dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Ritz Carlton, SCBD, Kamis (16/1/2020).
"Ada yang tidak senang dan ada yang senang. Eksportir pasti tidak senang karena rupiah menguat, menguat, menguat," kata Jokowi lagi.
Jika dilihat sejak awal 2020, hingga mencapai level terkuat hari ini, rupiah sudah menguat 1,91%. Bahkan jika dilihat lebih ke belakang lagi, sebelum minggu ini rupiah mencatat penguatan enam pekan beruntun. Total selama periode tersebut hingga minggu ini, Mata Uang Garuda sudah menguat 3,44%.
Jika nilai tukar rupiah terus menguat, tidak hanya eksportir yang tidak senang seperti kata Jokowi, tetapi juga dapat membuat impor melonjak. Dampaknya bisa berujung pada defisit neraca dagang yang membengkak, dan tentunya memperlebar lagi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Meski sudah "disemprit" Jokowi, nyatanya rupiah "bandel". Selepas tengah hari rupiah kembali menguat hingga akhir perdagangan hingga menjadi mata uang dengan kinerja terbaik dibandingkan mata uang utama Asia lainnnya. Rupiah pada hari ini membukukan penguatan 0,26% ke level Rp 13.625/US$.
Di saat rupiah menguat lumayan besar, mayoritas mata uang utama Asia justru melemah. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning sore ini.
Start rupiah pada perdagangan hari ini terbilang lambat, dengan melemah 0,11% melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 13.675/US$. Hingga satu jam setelahnya rupiah masih tertekan di zona merah, meski mulai di pangkas secara perlahan.
Selepas itu, mata uang Garuda akhirnya melesat hingga menguat 0,33% ke Rp 13.615/US$. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 21 Februari 2018.
Sayangnya setelah mencapai level tersebut rupiah mengendur, apalagi perkasanya nilai tukar Mata Uang Garuda kini sudah mendapat perhatian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nilai tukar rupiah kita menguat. Kalau menguatnya terlalu cepat kita harus hati-hati," kata Jokowi saat menjadi pembicara dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Ritz Carlton, SCBD, Kamis (16/1/2020).
"Ada yang tidak senang dan ada yang senang. Eksportir pasti tidak senang karena rupiah menguat, menguat, menguat," kata Jokowi lagi.
Jika dilihat sejak awal 2020, hingga mencapai level terkuat hari ini, rupiah sudah menguat 1,91%. Bahkan jika dilihat lebih ke belakang lagi, sebelum minggu ini rupiah mencatat penguatan enam pekan beruntun. Total selama periode tersebut hingga minggu ini, Mata Uang Garuda sudah menguat 3,44%.
Jika nilai tukar rupiah terus menguat, tidak hanya eksportir yang tidak senang seperti kata Jokowi, tetapi juga dapat membuat impor melonjak. Dampaknya bisa berujung pada defisit neraca dagang yang membengkak, dan tentunya memperlebar lagi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Meski sudah "disemprit" Jokowi, nyatanya rupiah "bandel". Selepas tengah hari rupiah kembali menguat hingga akhir perdagangan hingga menjadi mata uang dengan kinerja terbaik dibandingkan mata uang utama Asia lainnnya. Rupiah pada hari ini membukukan penguatan 0,26% ke level Rp 13.625/US$.
Di saat rupiah menguat lumayan besar, mayoritas mata uang utama Asia justru melemah. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning sore ini.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular