
Erick Thohir Sowan Kantor Menko Mahfud MD, Bahas Asabri?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 January 2020 15:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertandang ke kantor Kemenko Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Kamis (16/1/20). Informasinya, Erick akan berkoordinasi dengan Menko Polhukam Mahfud MD.
Berdasarkan pengamatan CNBC Indonesia di lokasi, Erick Thohir tiba sekitar pukul 14.45 WIB. Erick yang hadir mengenakan kemeja bermotif batik cokelat langsung masuk ke dalam gedung Kemenko Polhukam setelah turun dari mobil dinasnya.
Sejumlah awak media sempat menanyakan perihal maksud kedatangannya apakah terkait dengan dugaan korupsi PT Asabri (Persero). Hanya saja, Erick memilih buru-buru masuk meninggalkan awak media.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja membantah pemberitaan bahwa telah terjadi dugaan korupsi di perusahaannya. Tidak main-main, Asabri akan menempuh jalur hukum bila ada berita soal Asabri yang tendensius dan negatif.
"Saya ingin klarifikasi terhadap pemberitaan media. Kepada seluruh peserta Asabri, TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan Polri, saya tegaskan saya menjamin bahwa uang kalian yg dikelola di Asabri aman. Tidak hilang dan tidak dikorupsi," ujar Sonny, dalam konferensi pers yang berlangsung singkat Kamis (16/1/2020).
Dia mengimbau agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Saya tegaskan berita-berita tersebut berita tidak benar," ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini.
Dia menegaskan akan menempuh jalur hukum bila masih masih ada pemberitaan negatif dan tendensius mengenai Asabri
"Kepada pihak yang ingin bicara gunakan fakta dan data berverifikasi. Hentikan pembicaraan yang tendesius negatif. Jika ini terus berlangsung, dengan menyesal saya menempuh jalur hukum," ujarnya.
Isu skandal korupsi di Asabri pertama kali dihembuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Dia menduga ada korupsi di Asabri dengan nilai hingga Rp 10 triliun.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
"Asabri itu punyanya orang kecil. Itu punyanya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," sambung Mahfud dilansir dari detikcom.
(hps/hps) Next Article Jreng.. Kasus 'Rampok' Jiwasraya & Asabri Bukan yang Terakhir
Berdasarkan pengamatan CNBC Indonesia di lokasi, Erick Thohir tiba sekitar pukul 14.45 WIB. Erick yang hadir mengenakan kemeja bermotif batik cokelat langsung masuk ke dalam gedung Kemenko Polhukam setelah turun dari mobil dinasnya.
Sejumlah awak media sempat menanyakan perihal maksud kedatangannya apakah terkait dengan dugaan korupsi PT Asabri (Persero). Hanya saja, Erick memilih buru-buru masuk meninggalkan awak media.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja membantah pemberitaan bahwa telah terjadi dugaan korupsi di perusahaannya. Tidak main-main, Asabri akan menempuh jalur hukum bila ada berita soal Asabri yang tendensius dan negatif.
Dia mengimbau agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Saya tegaskan berita-berita tersebut berita tidak benar," ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini.
Dia menegaskan akan menempuh jalur hukum bila masih masih ada pemberitaan negatif dan tendensius mengenai Asabri
"Kepada pihak yang ingin bicara gunakan fakta dan data berverifikasi. Hentikan pembicaraan yang tendesius negatif. Jika ini terus berlangsung, dengan menyesal saya menempuh jalur hukum," ujarnya.
Isu skandal korupsi di Asabri pertama kali dihembuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Dia menduga ada korupsi di Asabri dengan nilai hingga Rp 10 triliun.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
"Asabri itu punyanya orang kecil. Itu punyanya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," sambung Mahfud dilansir dari detikcom.
(hps/hps) Next Article Jreng.. Kasus 'Rampok' Jiwasraya & Asabri Bukan yang Terakhir
Most Popular