Terungkap! BPK Sebut Asabri Investasi pada Saham Tak Likuid
Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 January 2020 16:57
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan telah melakukan audit atas PT Asabri (Persero) sejak 2016 dan hasilnya telah diserahkan kepada Kementerian Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah hasil audit ini selesai, disebutkan bahwa Asabri harus melakukan perbaikan terhadap investasinya, tapi belum semua investasi diperbaiki.
Anggota BPK Achsanul Qosasi mengatakan dalam hasil audit tersebut ditemukan bahwa asuransi milik TNI dan Polri ini banyak menginvestasikan dana pada portofolio saham yang tak likuid. Untuk itu dinilai perlu dilakukan perbaikan portofolio dengan memindahkan ke saham-saham yang aman.
"Asabri harus melakukan perbaikan terhadap investasinya, karena ada saham-saham yang beresiko dan tidak likuid. Pada saat pemeriksaan Asabri sudah menindaklanjuti dengan mengganti dengan aset terhadap saham-saham yang beresiko, tapi masih belum semua," kata Achsanul kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2020).
Dia menjelaskan, proses audit ini dilakukan bersamaan dengan audit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dimana BPK juga menemukan adanya kerugian investasi yang dialami oleh perusahaan tersebut.
Namun demikian, dengan kondisi kerugian investasi yang saat ini dialami oleh Asabri, BPK menilai likuiditas Persero tetap aman. Lantaran premi yang diterima dari TNI dan Polri masih lancar dengan nilai mencapai Rp 1 triliun per tahun.
(hps/hps) Next Article BPK Bakal Lakukan Pemeriksaan Terhadap Asabri
Anggota BPK Achsanul Qosasi mengatakan dalam hasil audit tersebut ditemukan bahwa asuransi milik TNI dan Polri ini banyak menginvestasikan dana pada portofolio saham yang tak likuid. Untuk itu dinilai perlu dilakukan perbaikan portofolio dengan memindahkan ke saham-saham yang aman.
"Asabri harus melakukan perbaikan terhadap investasinya, karena ada saham-saham yang beresiko dan tidak likuid. Pada saat pemeriksaan Asabri sudah menindaklanjuti dengan mengganti dengan aset terhadap saham-saham yang beresiko, tapi masih belum semua," kata Achsanul kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2020).
Dia menjelaskan, proses audit ini dilakukan bersamaan dengan audit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dimana BPK juga menemukan adanya kerugian investasi yang dialami oleh perusahaan tersebut.
(hps/hps) Next Article BPK Bakal Lakukan Pemeriksaan Terhadap Asabri
Most Popular