Ashmore Jadi MI Pertama Listing di BEI, Sahamnya Terbang 50%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 January 2020 09:20
PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) resmi mencatatkan saham perdana.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manajer investasi PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO. Ashmore adalah manajer investasi (MI) murni pertama yang melantai di BEI.

Data perdagangan Selasa ini (14/1/2020), Ashmore Asset Management menawarkan 111,11 juta saham atau setara 10% saham, dengan harga penawaran Rp 1.900 per saham. Dalam gelaran IPO ini, perseroan meraup dana Rp 211,11 miliar.

Saat debut perdana Selasa hari ini, saham perusahaan dengan kode saham AMOR ini terpantau melesat 50% atau 950 poin ke level Rp 2.850 per saham. AMOR ditransaksikan sebanyak 123 kali dengan volume 871 ribu lot saham. Nilai kapitalisasi pasar AMOR mencapai Rp 3,17 triliun.


Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, Ashmore menjadi emiten kelima yang dicatatkan tahun ini dan menjadi perusahaan tercatat ke 673 di BEI. Ashmore dicatatkan di papan pengembangan dan sektor keuangan (finance).

"Melantainya Ashmore Asset Management sebuah langkah awal, selanjutnya dapat merealisasikan rencana strategis ke depan dengan proceed yang dihimpun," kata Nyoman, dalam seremoni pencatatan perdana di BEI, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama AMOR, Arief Cahyadi Wana menyampaikan, perjalanan Amor Asset Management melantai di BEI cukup singkat. Didirikan pada 2012, kala itu dana kelolaan baru mencapai Rp 500 miliar.


"Dalam jangka singkat kami mampu tumbuh pesat dan mencapai di atas Rp 30 triliun pada akhir tahun 2019," kata Arief di BEI, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Saat ini, perseroan mengelola 18 produk investasi reksa dana, 9 kontrak pengelolaan dana dan satu prodyk reksa dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF.

Dana yang dihimpun dari IPO ini, rencananya akan dipakai 40% untuk pengembangan teknologi informasi dan sebesar 60% untuk fundraising.

Dalam IPO ini, Ashmore Asset Management menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek atau biasa disebut underwriter.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article IHSG Jeblok, Dana Kelolaan Fund Manager Ini Tembus Rp 35 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular