
Makin Kinclong dan Cuan! Kenaikan Harga Emas Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas kembali diburu jelang weekend menyusul data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) yang tumbuh mengecewakan di bawah ekspektasi pasar.
Mengutip CNBC International, Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (10/1/2020) mengumumkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non farm payrolls/NFP) pada bulan Desember hanya 145 ribu orang, turun cukup dalam jika dibandingkan pertumbuhan November yang mencapai 256 ribu orang.
Angka tersebut juga di bawah prediksi pasar yang dihimpun Refinitiv (Reuters) yang memperkirakan bahwa ada pertumbuhan tenaga kerja baru sebanyak 165 ribu orang bekerja.
Hal ini memberikan momentum bagi harga emas untuk kembali menguat. Mengutip data Meta Trader 4, sebuah platform transaksi Foreign Exchange (Forex) terkemuka, harga emas di pasar spot global mengalami kenaikan 0,61% menjadi US$ 1,561,67 per troy ounce (Oz).
Sejauh ini, harga emas turun hampir 4% dari level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir setelah sempat menyentuh US$ 1.610,90/ounce pada Rabu (8/1) lalu. Ketegangan di Timur Tengah antara AS dengan Iran menjadi salah satu penyebabnya.
Sementara di pasar saham AS, Bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya menyusul DPR AS pada Kamis (9/1) yang mengeluarkan resolusi agar Presiden Donald Trump menghentikan penggunaan aksi militer terhadap Iran yang melakukan serangan balasan atas kematian salah satu Jenderalnya.
Hal ini membuat dolar AS kembali diburu investor sebagai aset safe-haven, sehingga dolar AS cenderung menguat dengan membukukan kenaikan terbaiknya dalam dua bulan terakhir.
Menurut Fawad Razaqzada, analis Forex.com, level emas pada US$ 1.555/Oz sangat penting sebagai bantalan level tertingginya saat ini "jika harga emas tutup di bawah US$ 1.555/Oz maka kita akan melihat beberapa penurunan lebih lanjut pada minggu depan, mungkin menuju US$ 1.515/Oz.
Tetapi jika harga bergerak di atas US$ 1.555 dan bertahan di level tersebut, mungkin akan mengembalikan periode bullish secara jangka pendek.".
(yam/yam) Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas