Simak! Deretan 10 Reksa Dana Saham Terbaik & Terburuk 2019

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 January 2020 16:51
10 Reksa Dana Paling Joss & Memble di 2019
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)

Berikut kinerja reksa dana saham periode 2019.

10 Reksa Dana Saham Terbaik Sepanjang 2019

NoNama Reksa Dana SahamKinerja Ytd 30 Desember 2019
(31 Desember 2018 - 30 Desember 2019) (%)
1Pacific Equity Flexi Fund34,58
2Hpam Saham Dinamis19,95
3Star Equity19,01
4Victoria Prime Equity Fund17,80
5HPAM Smart Beta Ekuitas17,39
6OSO Andalas Equity Fund16,97
7BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah16,88
8Minna Padi Amanah Saham Syariah16,82
9Pacific Saham Syariah II16,63
10Cipta Sakura Equity16,24
Sumber: Infovesta

10 Reksa Dana Saham Paling Ambles Sepanjang 2019

1Pinnacle Dana Prima-69,28
2Pan Arcadia Dana Saham Syariah-69,56
3Corfina Equity Syariah-69,73
4Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh-70,89
5Pool Advista Kapital Optimal-76,53
6Pool Advista Kapital Syariah-78,16
7Aurora Sharia Equity-78,89
8Treasure Saham Berkah Syariah-81,91
9Millenium Equity Prima Plus-82,74
10Millenium MCM Equity Sektoral-86,42

Sumber: Infovesta

Dengan kinerja reksa dana ini, Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan terdapat beberapa poin yang akan membawa kinerja reksa dana menjadi lebih positif pada 2020 mendatang. Mulai dari daya beli yang diproyeksikan akan lebih baik dari tahun 2019 hingga kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.

"Pemulihan daya beli dari perbaikan harga kelapa sawit karena di industri kelapa sawit lebih besar lapangan kerjanya daripada batu bara jadi kalau harga naik akan lebih besar dampaknya dari batu bara. Harga sudah naik, jadi daya beli akan lebih baik tahun depan," kata Rudiyanto saat berbincang dengan CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.


Pada 2020, Panin menilai para investor dan kalangan pebisnis diprediksi kembali agresif mengingat sebelumnya banyak pelaku pasar yang menunggu alias wait and seedi tahun sebelumnya, lantaran 2019 merupakan tahun politik.

Angin positif lainnya akan datang dari penyelesaian Omnibus Law yang saat ini masih digodok oleh pemerintah.

"Dari sudut pandang pasar modal menunggu relaksasi pajak karena mengacu ke Amerika Serikat saat pajak dipotong ketika [Presiden AS] Donald Trump baru menjabat, harga saham naik, di India juga juga seperti itu. Makanya Omnibus Law yang menyebutkan ada penurunan pajak badan bisa jadi sentimen positif," jelas Rudiyanto.

Selain tiga hal tersebut, Rudiyanto melanjutkan, penurunan suku bunga tahun depan yang diperkirakan masih akan terjadi dua kali lagi juga akan mengerek kinerja reksa dana, terutama untuk jenis reksa dana pendapatan tetap dan campuran.

Setidaknya, diperkirakan dua jenis reksa dana ini akan dapat memberikan imbal hasil 7%-10% tahun depan.

(tas/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular