
Simak! Deretan 10 Reksa Dana Saham Terbaik & Terburuk 2019

Berikut kinerja reksa dana saham periode 2019.
10 Reksa Dana Saham Terbaik Sepanjang 2019
No | Nama Reksa Dana Saham | Kinerja Ytd 30 Desember 2019 (31 Desember 2018 - 30 Desember 2019) (%) |
1 | Pacific Equity Flexi Fund | 34,58 |
2 | Hpam Saham Dinamis | 19,95 |
3 | Star Equity | 19,01 |
4 | Victoria Prime Equity Fund | 17,80 |
5 | HPAM Smart Beta Ekuitas | 17,39 |
6 | OSO Andalas Equity Fund | 16,97 |
7 | BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah | 16,88 |
8 | Minna Padi Amanah Saham Syariah | 16,82 |
9 | Pacific Saham Syariah II | 16,63 |
10 | Cipta Sakura Equity | 16,24 |
1 | Pinnacle Dana Prima | -69,28 |
2 | Pan Arcadia Dana Saham Syariah | -69,56 |
3 | Corfina Equity Syariah | -69,73 |
4 | Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh | -70,89 |
5 | Pool Advista Kapital Optimal | -76,53 |
6 | Pool Advista Kapital Syariah | -78,16 |
7 | Aurora Sharia Equity | -78,89 |
8 | Treasure Saham Berkah Syariah | -81,91 |
9 | Millenium Equity Prima Plus | -82,74 |
10 | Millenium MCM Equity Sektoral | -86,42 |
Sumber: Infovesta
Dengan kinerja reksa dana ini, Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan terdapat beberapa poin yang akan membawa kinerja reksa dana menjadi lebih positif pada 2020 mendatang. Mulai dari daya beli yang diproyeksikan akan lebih baik dari tahun 2019Â hingga kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.
"Pemulihan daya beli dari perbaikan harga kelapa sawit karena di industri kelapa sawit lebih besar lapangan kerjanya daripada batu bara jadi kalau harga naik akan lebih besar dampaknya dari batu bara. Harga sudah naik, jadi daya beli akan lebih baik tahun depan," kata Rudiyanto saat berbincang dengan CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Pada 2020, Panin menilai para investor dan kalangan pebisnis diprediksi kembali agresif mengingat sebelumnya banyak pelaku pasar yang menunggu alias wait and seedi tahun sebelumnya, lantaran 2019 merupakan tahun politik.
Angin positif lainnya akan datang dari penyelesaian Omnibus Law yang saat ini masih digodok oleh pemerintah.
"Dari sudut pandang pasar modal menunggu relaksasi pajak karena mengacu ke Amerika Serikat saat pajak dipotong ketika [Presiden AS] Donald Trump baru menjabat, harga saham naik, di India juga juga seperti itu. Makanya Omnibus Law yang menyebutkan ada penurunan pajak badan bisa jadi sentimen positif," jelas Rudiyanto.
Selain tiga hal tersebut, Rudiyanto melanjutkan, penurunan suku bunga tahun depan yang diperkirakan masih akan terjadi dua kali lagi juga akan mengerek kinerja reksa dana, terutama untuk jenis reksa dana pendapatan tetap dan campuran.
Setidaknya, diperkirakan dua jenis reksa dana ini akan dapat memberikan imbal hasil 7%-10% tahun depan.
