Mau Travel ke Australia? Dolar-nya di Level Terlemah 4 Tahun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 January 2020 12:24
Sebelumnya di awal perdagangan mata uang Negeri Kanguru bahkan sempat melemah 0,51% ke level Rp 9.446,15/AU$.
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia jeblok melawan rupiah pada perdagangan Jumat (10/1/2020), hingga mendekati level terlemah dalam empat tahun terakhir.

Pada pukul 10:10 WIB, AU$ 1 setara dengan Rp 9.468,18, dolar Australia melemah 0,25% di pasar spot melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Februari 2016. Sebelumnya di awal perdagangan mata uang Negeri Kanguru bahkan sempat melemah 0,51% ke level Rp 9.446,15/AU$.

Pelemahan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli dolar Australia di dalam negeri, berikut data yang diambil dari situs resmi beberapa bank nasional pada pukul 10:40 WIB. 

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI9.453,009.506,00
Bank BRI9.585,479.751,95
Bank Mandiri9.465,009.494,00
Bank BTN9.385,009.608,00
Bank BCA9.447,739.477,73
CIMB Niaga9.496,009.508,00


Pelaku pasar yang kembali masuk ke aset-aset berisiko serta berimbal hasil tinggi membuat rupiah perkasa. Sentimen pelaku pasar yang membaik menjadi pemicunya. Risiko terjadinya perang antara AS dengan Iran sudah menurun setelah kedua belah pihak mendinginkan suasana.

Pasca serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi, Presiden AS Donald Trump memberikan pidato di malam harinya.
Dalam pidatonya Trump mengatakan Iran "sepertinya mundur" setelah melakukan serangan tersebut. Ia juga menyatakan akan mengenakan sanksi ekonomi ke Teheran. Hal tersebut mengindikasikan Presiden AS ke-45 ini tidak akan menggunakan kekuatan militer, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.



Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan membuka peluang bernegosiasi dengan Iran. "Kita semua harus bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.

Tidak hanya Trump, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga mendinginkan suasana. Melalui akun Twitternya, ia mengatakan "Kami tidak ingin eskalasi atau perang, tapi kami akan membela diri terhadap agresi apapun".



Rupiah mendapat tenaga tambahan untuk menguat setelah memastikan akan menandatangani kesepakatan dagang fase I pada 15 Januari mendatang.

"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Menteri Pertanian China Gao Feng, sebagaimana dikutip AFP.

"Kedua pihak kini tengah dalam pembicaraan intens tentang detail penandatanganan."

Kesepakatan dagang fase I bisa menjadi awal berakhirnya perang dagang antara AS dengan China yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018, dan membuat perekonomian global melambat. Ketika perang dagang resmi berakhir, laju pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan lebih terakselerasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Lagi-Lagi Karena China, Dolar Australia Berjaya Lawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular