
Siapa NWP Retail Pembeli 2 Mal Lippo Senilai Rp 1,28 T?

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Lippo melalui LMIRT Management Ltd, pengelola Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), melepas dua aset mal mereka yakni Pejaten Village dan Binjai Supermall kepada PT Nirvana Wastu Pratama (NWP Retail), perusahaan patungan antara Warburg Pincus dan PT City Retail Developments Tbk (NIRO).
Para pihak sudah menandatangani perjanjian jual beli (CSPA) atas penjualan kedua mal di Indonesia dengan total sebesar Rp 1,28 triliun atau setara dengan S$ 124,3 juta. Dua mal utama itu dijual Lippo lewat produk REITs (real estate investment trust) atau DIRE (dana investasi real estate).
Pejaten Village di Jakarta Selatan memiliki luas 89.157 meter persegi dan Binjai Supermall dengan luas 36.000 meter persegi berlokasi di Binjai (Sumatera Utara) yang merupakan kota satelit kedua terbesar di luar Pulau Jawa. Kedua mal ini memiliki tingkat hunian lebih dari 90%.
Harga penjualan senilai Rp 997,4 miliar (S$ 96,8 juta) untuk Pejaten Village dan Rp 283,3 miliar (S$ 27,5 juta) untuk Binjai Supermall. Harga tersebut lebih tinggi masing-masing sebesar 33,3% dan 19,3% dari harga perolehan awal sebesar Rp 748,0 miliar dan Rp 237,5 miliar pada saat diakuisisi di tahun 2012.
Nilai tersebut juga merupakan diskon masing-masing sebesar 4,1% dan 8,3% dari nilai valuasi terbaru masing-masing mal sebesar Rp1.040,0 miliar dan Rp309,0 miliar. Diskon tersebut secara signifikan lebih tinggi daripada diskon tersirat NAV (net asset value) REIT saat ini ketika diperdagangkan.
Lalu siapakah NWP Retail ini?
NWP Retail adalah pengelola pusat perbelanjaan di Indonesia dan mengklaim menjadi salah satu pengembang pusat perbelanjaan terbesar dengan pertumbuhan tercepat di mana Warburg Pincus sebagai co-founder dan salah satu pemegang saham terbesar.
Didirikan bersama pada 2015 Warburg Pincus dan City Retail Developments, NWP Retail fokus pada pengembangan pusat perbelanjaan multi-tenant di kota-kota penting di Indonesia.
Sejak didirikan, NWP Retail memiliki portofolio sebesar 33 proyek yang mencakup lebih dari 800.000 meter persegi gross floor area(GFA). Beberapa mal yang dikelola di antaranya yakni Cirebon Super Block (CSB) Mall, Cirebon Swiss-Bell Hotel, The Park Semarang & Hotel, Citimall Gorontalo dan Citiplaza Bogor, serta beberapa lainnya.
Dalam keterangan resminya, di akhir Desember 2019, NWP juga mengantongi dana segar senilai US$ 200 juta (Rp 2,8 triliun) dari Korean Teachers' Credit Union (KTCU), The CITIC Securities One-Belt-One-Road (CSOBOR) Fund dan Warburg Pincus.
Penggalangan dana ini diklaim sebagai salah satu penggalangan dana oleh perusahaan real estate swasta terbesar di Indonesia.
Adapun Warburg Pincus LLC adalah private equityyang berbasis di New York dengan cakupan investasi di AS, Eropa, Brazil, China, Asia Tenggara dan India. Perusahaan ini sudah beroperasi sejak 1966 sebagai private equity.
Situs resminya mencatat, perusahaan yang didirikan lebih dari 50 tahun yang lalu ini telah menginvestasikan lebih dari US$ 79 miliar di lebih dari 880 perusahaan dari 40 lebih negara di seluruh dunia. Dana investasi itu setara dengan Rp 1.122 triliun.
Sejarah perusahaan ini akarnya dari pendirian EM. Warburg & Co., pada tahun 1939. Perusahaan ini lalu diakuisisi oleh Lionel I. Pincus & Co. pada 1966 dan membentuk Warburg Pincus. John Vogelstein bergabung dengan Lionel Pincus dan bersama-sama mereka membantu membangun industri private equity.
Menariknya, jika ditelusuri portofolio investasi mereka sejauh ini berdasarkan wilayah, untuk Indonesia ada dua yakni Gojek yang dimulai sejak 2016 dan NWP Retail sejak 2015.
Di sisi lain, City Retail Developments adalah salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham NIRO. Perusahaan ini dulunya bernama PT Nirwana Development Tbk lalu pada 14 Mei 2018 mengubah menjadi PT City Retail Developments Tbk.
"Mal ritel akan terus menjadi bagian inti dari bisnis kami dan kami akan terus bekerja untuk mengelola aset-aset kami secara proaktif untuk meningkatkan valuasi, mengidentifikasi peluang investasi, serta mengoptimalkan nilai pemegang saham," kata John Riady, CEO LPKR, dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (9/1/2020).
(tas/dob) Next Article Baru Setor Lapkeu Q3, Lippo Karawaci Derita Rugi Rp 1,72 T
