
AS-Iran Relatif Dingin, IHSG ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 January 2020 09:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (9/1/2020), di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,37% ke level 6.248,66. Pada pukul 09:15 WIB, apresiasi indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah bertambah besar menjadi 0,54% ke level 6.259,21.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei terapresiasi 1,82%, indeks Shanghai menguat 0,81%, indeks Hang Seng naik 1,05%, indeks Straits Times terkerek 0,31%, dan indeks Kospi bertambah 1,02%.
Tensi antara AS dan Iran yang ternyata tak sepanas yang dikhawatirkan pelaku pasar menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Seperti yang diketahui, kemarin pagi waktu Indonesia (8/1/2019) Iran menembakkan misil ke dua markas militer AS di Irak. Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke dua markas militer AS tersebut. Serangan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pentagon.
"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata juru bicara Pentagon pascaserangan.
Melansir CNBC International, setelah serangan Iran terjadi, Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.
Serangan tersebut merupakan balasan dari Iran atas serangan yang sebelumnya diluncurkan oleh AS dan menewaskan Jenderal Qassim Soleimani. Seoleimani sendiri merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran).
Kemarin malam waktu Indonesia, Trump memberikan konferensi pers terkait serangan yang diluncurkan oleh Iran. Dirinya membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan bahwa ada sebanyak 80 tentara AS yang tewas dalam serangan tersebut.
"Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan rudal Iran," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/1/2020).
Dirinya pun menyakini bahwa serangan tersebut merupakan serangan terakhir dari Iran.
"Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak terkait," katanya.
Trump lantas memilih untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran. Sanksi yang tidak dijelaskan secara detail ini, disebut Trump, nantinya akan berlaku sampai Iran mengubah perilakunya, terutama soal pengembangan nuklir.
"Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya untuk terorisme," sebut Trump.
Perkembangan tersebut jelas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Pasalnya, sebelumnya terdapat kekhawatiran bahwa AS akan balik menggempur Iran.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Minggu pagi waktu Indonesia (5/1/2020) atau Sabtu malam waktu AS (4/1/2020), Trump memperingatkan Iran untuk tidak melakukan balasan atas pembunuhan Soleimani yang diotorisasi sendiri oleh dirinya. Kalau sampai peringatan tersebut tak diindahkan, Trump menyatakan akan menyerang sebanyak 52 wilayah sebagai balasan.
Dari dalam negeri, sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air datang dari rilis data cadangan devisa. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat hingga US$ 2,5 miliar pada Desember 2019 menjadi US$ 129,18 miliar, dari yang sebelumnya US$ 126,63 miliar pada November 2019.
Posisi cadangan devisa pada bulan Desember merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2019.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis BI dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
Perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa minyak dan gas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Virus Corona Makin Brutal, Hari Sesi I IHSG Jatuh 0,99%
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,37% ke level 6.248,66. Pada pukul 09:15 WIB, apresiasi indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah bertambah besar menjadi 0,54% ke level 6.259,21.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei terapresiasi 1,82%, indeks Shanghai menguat 0,81%, indeks Hang Seng naik 1,05%, indeks Straits Times terkerek 0,31%, dan indeks Kospi bertambah 1,02%.
Seperti yang diketahui, kemarin pagi waktu Indonesia (8/1/2019) Iran menembakkan misil ke dua markas militer AS di Irak. Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke dua markas militer AS tersebut. Serangan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pentagon.
"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata juru bicara Pentagon pascaserangan.
Melansir CNBC International, setelah serangan Iran terjadi, Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.
Serangan tersebut merupakan balasan dari Iran atas serangan yang sebelumnya diluncurkan oleh AS dan menewaskan Jenderal Qassim Soleimani. Seoleimani sendiri merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran).
![]() |
Kemarin malam waktu Indonesia, Trump memberikan konferensi pers terkait serangan yang diluncurkan oleh Iran. Dirinya membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan bahwa ada sebanyak 80 tentara AS yang tewas dalam serangan tersebut.
"Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan rudal Iran," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/1/2020).
Dirinya pun menyakini bahwa serangan tersebut merupakan serangan terakhir dari Iran.
"Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak terkait," katanya.
Trump lantas memilih untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran. Sanksi yang tidak dijelaskan secara detail ini, disebut Trump, nantinya akan berlaku sampai Iran mengubah perilakunya, terutama soal pengembangan nuklir.
"Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya untuk terorisme," sebut Trump.
Perkembangan tersebut jelas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Pasalnya, sebelumnya terdapat kekhawatiran bahwa AS akan balik menggempur Iran.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Minggu pagi waktu Indonesia (5/1/2020) atau Sabtu malam waktu AS (4/1/2020), Trump memperingatkan Iran untuk tidak melakukan balasan atas pembunuhan Soleimani yang diotorisasi sendiri oleh dirinya. Kalau sampai peringatan tersebut tak diindahkan, Trump menyatakan akan menyerang sebanyak 52 wilayah sebagai balasan.
Dari dalam negeri, sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air datang dari rilis data cadangan devisa. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat hingga US$ 2,5 miliar pada Desember 2019 menjadi US$ 129,18 miliar, dari yang sebelumnya US$ 126,63 miliar pada November 2019.
Posisi cadangan devisa pada bulan Desember merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2019.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis BI dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
Perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa minyak dan gas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Virus Corona Makin Brutal, Hari Sesi I IHSG Jatuh 0,99%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular