
Erick: Semua Harus Bahu Membahu Cari Solusi Jiwasraya
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 January 2020 17:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan segera menindaklanjuti formula yang sudah disiapkan bersama dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk 'menyembuhkan' kondisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan semua pihak akan melakukan tugas sesuai dengan porsinya masing-masing. Dari pihak kementerian, disebutkan bahwa formula yang sedang disiapkan akan segera dieksekusi, meski tak dijelaskan secara spesifik apa formula yang dimaksud.
"... BPK akan mencari kerugian negara yang ditimbulkan dari apa yang terjadi di Jiwasraya, Kejaksaan akan memproses secara hukum dan kami di Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan juga OJK tentunya segera menindaklanjuti formula yang sudah kami siapkan untuk 'menyembuhkan' Jiwasraya," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/1/2020).
Menurut dia, pemerintah sudah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah Jiwasraya sejak 2006 silam dan hal tersebut masih dilakukan hingga saat ini.
Sementara itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan laporan mengenai masalah keuangan yang membelit asuransi pelat merah ini sejak 2008.
"Di saat seperti ini, semua pihak harus saling bahu-membahu mencari solusi sesuai porsinya," kata dia.
BPK baru saja mengungkapkan ada 16 temuan terkait mega skandal Jiwasraya. Ke-16 temuan tersebut terkait dengan pengelolaan bisnis, investasi, pendapatan dan biaya operasional PT AJS selama 2014-2015.
Temuan tersebut beberapa di antaranya investasi pada saham TRIO, SUGI, dan LCGP pada 2014 dan 2015 tidak didukung oleh kajian usulan penempatan saham yang memadai. Kemudian, Jiwasraya berpotensi menghadapi risiko gagal bayar atas Transaksi Investasi Pembelian Medium Term Note PT Hanson International (HI). Jiwasraya juga menurut BPK kurang optimal dalam mengawasi reksadana yang dimiliki dan terdapat penempatan saham secara tidak langsung di satu perusahaan yang berkinerja kurang baik.
"Menindaklanjuti hasil PDTT Tahun 2016 tersebut, BPK melakukan Pemeriksaan Investigatif Pendahuluan yang dimulai tahun 2018," kata Agung Firman Sampurna, Ketua BPK saat melakukan konferensi pers di kantornya, Rabu (8/1/2020).
(dru) Next Article Nasib Korban Jiwasraya: Mau Lapor Erick, Cuma Ketemu Satpam
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan semua pihak akan melakukan tugas sesuai dengan porsinya masing-masing. Dari pihak kementerian, disebutkan bahwa formula yang sedang disiapkan akan segera dieksekusi, meski tak dijelaskan secara spesifik apa formula yang dimaksud.
"... BPK akan mencari kerugian negara yang ditimbulkan dari apa yang terjadi di Jiwasraya, Kejaksaan akan memproses secara hukum dan kami di Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan juga OJK tentunya segera menindaklanjuti formula yang sudah kami siapkan untuk 'menyembuhkan' Jiwasraya," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/1/2020).
![]() |
Sementara itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan laporan mengenai masalah keuangan yang membelit asuransi pelat merah ini sejak 2008.
"Di saat seperti ini, semua pihak harus saling bahu-membahu mencari solusi sesuai porsinya," kata dia.
Temuan tersebut beberapa di antaranya investasi pada saham TRIO, SUGI, dan LCGP pada 2014 dan 2015 tidak didukung oleh kajian usulan penempatan saham yang memadai. Kemudian, Jiwasraya berpotensi menghadapi risiko gagal bayar atas Transaksi Investasi Pembelian Medium Term Note PT Hanson International (HI). Jiwasraya juga menurut BPK kurang optimal dalam mengawasi reksadana yang dimiliki dan terdapat penempatan saham secara tidak langsung di satu perusahaan yang berkinerja kurang baik.
![]() |
"Menindaklanjuti hasil PDTT Tahun 2016 tersebut, BPK melakukan Pemeriksaan Investigatif Pendahuluan yang dimulai tahun 2018," kata Agung Firman Sampurna, Ketua BPK saat melakukan konferensi pers di kantornya, Rabu (8/1/2020).
(dru) Next Article Nasib Korban Jiwasraya: Mau Lapor Erick, Cuma Ketemu Satpam
Most Popular