Pasar SUN Ditutup Positif Ditopang Hasil Lelang Perdana

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
07 January 2020 20:56
Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat Selasa (07/01/2019) di tengah sedikit meredanya kekhawatiran seputar konflik AS-Iran.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat hari ini Selasa (07/01/2019) di tengah meredanya kekhawatiran terhadap konflik Amerika Serikat (AS)-Iran, meskipun ditambah berita bertambahnya pasukan Negeri Paman Sam dan 13 skenario balasan Iran.

Penguatan itu juga terjadi setelah pemerintah sukses dalam lelang perdana surat utang negara (SUN) hari ini yang berhasil melepas Rp 20 triliun dan menampung minat Rp 81,54 triliun. Selain itu, pemerintah juga sedang menawarkan obligasi denominasi dolar AS.

Naiknya harga SUN itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 2,2 basis poin (bps) menjadi 6,41%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 7 Jan'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 6 Jan'20 (%)

Yield 7 Jan'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 6 Jan'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.44

6.418

-2.20

6.3361

FR0082

10 tahun

7.118

7.115

-0.30

7.0419

FR0080

15 tahun

7.449

7.453

0.40

7.4207

FR0083

20 tahun

7.576

7.56

-1.60

7.5226

Sumber: Refinitiv

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,52 poin (0,19%) menjadi 270,39 dari posisi kemarin 269,87.

Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 530 bps, flat dari posisi kemarin. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,2 bps hingga 1,81% dan relatif flat dari posisi kemarin.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.064 triliun SBN, atau 38,8% dari total beredar Rp 2.742 triliun berdasarkan data per 6 Januari.

Angka menunjukkan kepemilikan investor asing masih keluar dari pasar SUN senilai Rp 740 miliar sejak akhir pekan lalu, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 2,31 triliun. Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara berkembang, koreksi harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara naik.

Hal tersebut mencerminkan investor global sedang menghindari obligasi pemerintah karena sedang dibekap sentimen positif terkait dengan sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibanding pasar ekuitas.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 6 Jan'20 (%)

Yield 7 Jan'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.805

6.825

2.00

China (A+)

3.178

3.18

0.20

Jerman (AAA)

-0.287

-0.282

0.50

Prancis (AA)

0.021

0.023

0.20

Inggris Raya (AA)

0.771

0.79

1.90

India (BBB-)

6.566

6.55

-1.60

Jepang (A)

-0.012

-0.005

0.70

Malaysia (A-)

3.281

3.295

1.40

Filipina (BBB)

4.483

4.569

8.60

Rusia (BBB)

6.23

6.26

3.00

Singapura (AAA)

1.739

1.747

0.80

Thailand (BBB+)

1.365

1.38

1.50

Amerika Serikat (AAA)

1.811

1.813

0.20

Afrika Selatan (BB+)

8.25

8.27

2.00

Sumber: Refinitiv



TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular