
Awal Tahun Transaksi Saham Cuma Rp 4,99 T, Kok Sepi ya?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 January 2020 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pelaku pasar angkat suara merespons nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyusut di awal tahun dibandingkan rerata nilai transaksi 2019.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, rerata nilai transaksi saham dari awal tahun hingga perdagangan kemarin tercatat hanya Rp 4,99 triliun. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata nilai transaksi harian di sepanjang tahun 2019 yang mencapai Rp 9,11 triliun.
Pada perdagangan hari ini, pada perdagangan sesi I nilai transaksi saham di BEI tercatat hanya Rp 2,52 triliun. Diperkirakan nilai transaksi hari tak jauh dibandingkan nilai transaksi 3 hari perdagangan sebelumnya sebelumnya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Octavianus Budiyanto menyebut, ada sejumlah katalis negatif yang cukup menekan di awal Januari ini, antara lain bencana banjir di Jabodetabek pada awal tahun ini melumpuhkan aktivitas bisnis dan logistik hingga meningkatnya tensi geopolitik AS-Iran.
AS melancarkan serangan militer terhadap Iran dalam serangan di Bandara Baghdad, Irak yang menewaskan Jenderal Qassim Soleimani, pemimpin pasukan bersenjata Iran.
"Geopolitik global lagi panas dengan adanya serangan Amerika, ini bisa menyebabkan harga minyak dunia menjadi tak terkendali," kata Oky, yang juga Direktur Utama Kresna Sekuritas ini saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (7/01/2020).
Head of Research Division PT BNI Sekuritas, Damhuri Nasution berpendapat senada, terkoreksinya transaksi di BEI masih dipengaruhi oleh sentimen dari AS-Iran.
"Semuanya masih karena sentimen Iran," kata dia, Senin (6/01/2020).
Damhuri menilai, salah satu katalis yang sedang ditunggu pelaku pasar dalam waktu dekat ini adalah negosiasi dagang antara AS-China yang rencananya akan diteken pada 15 Januari 2020.
"Dampak perjanjian dagang akan besar ke ekspor china ke depan dan aktivitas di sektor industri," katanya menjelaskan.
(hps/hps) Next Article Saham MYOR Ditransaksikan di Pasar Negosiasi Rp 550,9 M
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, rerata nilai transaksi saham dari awal tahun hingga perdagangan kemarin tercatat hanya Rp 4,99 triliun. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata nilai transaksi harian di sepanjang tahun 2019 yang mencapai Rp 9,11 triliun.
Pada perdagangan hari ini, pada perdagangan sesi I nilai transaksi saham di BEI tercatat hanya Rp 2,52 triliun. Diperkirakan nilai transaksi hari tak jauh dibandingkan nilai transaksi 3 hari perdagangan sebelumnya sebelumnya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Octavianus Budiyanto menyebut, ada sejumlah katalis negatif yang cukup menekan di awal Januari ini, antara lain bencana banjir di Jabodetabek pada awal tahun ini melumpuhkan aktivitas bisnis dan logistik hingga meningkatnya tensi geopolitik AS-Iran.
"Geopolitik global lagi panas dengan adanya serangan Amerika, ini bisa menyebabkan harga minyak dunia menjadi tak terkendali," kata Oky, yang juga Direktur Utama Kresna Sekuritas ini saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (7/01/2020).
Head of Research Division PT BNI Sekuritas, Damhuri Nasution berpendapat senada, terkoreksinya transaksi di BEI masih dipengaruhi oleh sentimen dari AS-Iran.
"Semuanya masih karena sentimen Iran," kata dia, Senin (6/01/2020).
Damhuri menilai, salah satu katalis yang sedang ditunggu pelaku pasar dalam waktu dekat ini adalah negosiasi dagang antara AS-China yang rencananya akan diteken pada 15 Januari 2020.
"Dampak perjanjian dagang akan besar ke ekspor china ke depan dan aktivitas di sektor industri," katanya menjelaskan.
(hps/hps) Next Article Saham MYOR Ditransaksikan di Pasar Negosiasi Rp 550,9 M
Most Popular