AS-China Mau Damai, Tapi Tertutup Ancaman Perang AS-Iran...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 January 2020 10:12
AS-Iran Saling Gertak, Perang Nih?
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Lagipula, ada alasan besar bagi pelaku pasar untuk melepas aset-aset berbasis rupiah. Saat ini, investor sedang sangat khawatir terhadap dinamika di Timur Tengah.

Sejak pekan lalu, hubungan AS-Iran memanas dan sudah memakan korban jiwa. Pentolan militer Iran, Mayor Jenderal Qasim Solaimani, terbunuh dalam serangan drone AS di Irak.

Meski Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa langkah ini adalah upaya preventif untuk mencegah perang, tetapi Iran tentu tidak terima. Teheran menegaskan bakal melakukan balasan setimpal. Bahkan sekutu AS seperti Israel akan ikut menjadi korban.

"Balasan Iran terhadap pembunuhan Soleimani akan sangat berat. Haifa dan pusat-pusat militer Israel akan termasuk dalam balas dendam ini," tegas Mohzen Rezaei, mantan pimpinan Garda Revolusioner Iran, seperti dikutip dari Reuters.


Gayung bersambut. Ancaman Iran ditanggapi tidak kalah keras oleh Trump. Jika Iran benar-benar melancarkan balas dendam, maka AS bakal menambah 'dosis' serangannya.

"Kalau terjadi, maka terjadilah. Kalau mereka berbuat sesuatu, maka akan ada pembalasan besar," ujar Trump.

Kekhawatiran bakal meletusnya Perang Teluk Jilid III tentu membuat investor sangat tidak nyaman. Bahkan kalau semakin banyak negara yang masuk ke medan tempur, maka Perang Dunia III adalah nama yang lebih pantas.



(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular