Sempat Menguat, Rupiah Akhirnya Terkoreksi Tipis di Awal 2020

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 January 2020 18:02
Profit Taking Buat Rupiah Melemah
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Sebelum pergantian tahun, Presiden Trump memberikan "kado" yang sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. 

Melalui akun Twitternya pada Selasa waktu AS, Trump mengatakan kesepakatan dagang fase pertama akan diteken pada 15 Januari nanti. 

"Saya akan menandatangani perjanjian Fase I yang sangat besar dan komprehensif dengan China pada 15 Januari. Seremoni akan dilakukan di Gedung Putih. Delegasi tingkat tinggi dari China akan datang. Selepas itu, saya akan datang ke Beijing dan memulai pembicaraan Fase II," cuit Trump di Twitter.


Setelah ada kejelasan kapan kesepakatan dagang akan diteken, pelaku pasar tentunya semakin lega, perang dagang kedua negara akan segera berakhir, paling tidak risiko tereskalasi lagi sudah mengecil. Pertumbuhan ekonomi global diharapkan bisa bangkit, dan sentimen pelaku pasar tentunya semakin membaik lagi. 



Di saat sentimen membaik, aset-aset berisiko serta berimbal hasil tinggi akan menjadi target investasi. Rupiah sebenarnya memiliki peluang menguat lebih jauh lagi, tetapi kenaikan tajam dalam satu bulan terakhir,1,6%, tentunya membuat pelaku pasar tergiur untuk mencairkan keuntungan, rupiah pun diterpa aksi ambil untung (profit taking). 

Sementara itu dari dalam negeri, Biro Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 WIB melaporkan inflasi di bulan Desember tumbuh sebesar 0,34% month-on-month (MoM), dan secara year-on-year (YoY) sebesar 2,72%. Inflasi YoY tersebut sekaligus menggambarkan kenaikan harga-harga sepanjang 2019, dan menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir.

Rupiah tidak banyak bergerak merespon rilis data inflasi RI, tetapi selepas tengah hari perlahan mampu menipiskan pelemahan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular