Asia Berpesta di Akhir Tahun, Rupiah Terkuat Sejak Juni 2018!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 December 2019 17:27
Asia Berpesta di Akhir Tahun, Rupiah Terkuat Sejak Juni 2018!
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Faktor eksternal dan domestik memainkan peran dalam keperkasaan rupiah.

Pada Selasa (31/12/2019), US$ 1 berada di Rp 13.880 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menyentuh titik terkuat sejak 7 Juni 2018.



Hari ini, rupiah ikut dalam pesta mata uang Asia. Ya, seluruh mata uang utama Benua Kuning menguat di hadapan dolar AS. Bahkan penguatan baht Thailand dan dolar Taiwan lumayan impresif.

Akibatnya, penguatan rupiah terlihat biasa hari ini. Meski apresiasi 0,29% adalah yang terbaik sejak 13 Desember, tetapi masih belum ada apa-apanya dibandingkan sejumlah mata uang negara tetangga.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:53 WIB:

 



Dari sisi eksternal, investor berbunga-bunga karena penandatanganan perjanjian damai dagang AS-China Fase I akan segera dilaksanakan. South China Morning Post memberitakan bahwa AS sudah mengirim undangan seremoni ke China.

"Washington sudah mengirimkan undangan dan Beijing menerimanya," sebut seorang sumber kepada South China Morning, yang dikutip dari Reuters.

Gedung Putih menolak untuk memberikan konfirmasi. Namun Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, mengungkapkan bahwa penandatanganan akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat.

"Jangan percaya kepada sumber anonim, dapatkan informasi dari Presiden Donald Trump atau Robert Lighthizer (Kepala Kantor Perwakilan Perdagangan AS). Namun sepertinya kami akan melakukan penandatanganan pada pekan depan atau semacam itu. (Naskah penandatanganan) tinggal menunggu proses penerjemahan," kata Navarro, dikutip dari Reuters.


Menurut Navarro, kesepakatan damai dagang AS-China Fase I akan setebal 86 halaman. Isinya antara lain soal larangan pemaksaan transfer teknologi dan menyinggung pula tentang manipulasi kurs.

Damai dagang AS-China memang baru masuk Fase I. Namun dengan hubungan kedua negara yang semakin harmonis, maka langkah menuju fase-fase selanjutnya bisa berjalan mulus. Semoga nantinya AS-China bisa mencapai damai dagang yang hakiki, 100%.

Perang dagang AS-China yang berlangsung selama lebih dari setahun terakhir menyebabkan rantai pasok global setengah lumpuh. Volume perdagangan dan investasi jauh melambat, gara-gara dua perekonomian terbesar di planet bumi saling hambat.


Dengan terciptanya damai dagang, maka ada harapan besar rantai pasok global akan pulih. Pertumbuhan ekonomi tidak lagi seret, siap melaju pada 2020.

Harapan ini yang menyebabkan risk appetite pasar membuncah dan membuat arus modal asing mengalir deras ke pasar keuangan Asia. Hasilnya jelas, mata uang Asia bergerak ke utara.


Sementara dari dalam negeri, investor mulai mengantisipasi rilis data inflasi Desember 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan data inflasi Desember 2019 pada 2 Januari 2020.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Desember adalah 0,51% secara month-on-month (MoM). Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 2,93% dan inflasi inti tahunan adalah 3,125%.

Pada Desember, inflasi tahunan sama dengan tahun kalender atau year-to-date. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa inflasi sepanjang 2019 adalah 2,93%.

Jika inflasi 2019 benar-benar 2,93%, maka akan lebih lambat ketimbang inflasi tahun sebelumnya yaitu 3,13%. Tidak hanya lebih rendah dibandingkan 2018, tetapi juga menjadi yang terendah sejak 2009 atau 10 tahun terakhir.


Inflasi domestik yang rendah membuat investor nyaman berinvestasi di rupiah. Sebab keuntungan riil yang didapat dari rupiah masih menguntungkan, tidak terlalu tergerus oleh inflasi.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular