
Harga Saham Danamon Jeblok, MUFG Siapkan Langkah Khusus?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 December 2019 15:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Unit perbankan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) Jepang menyebutkan di akhir kuartal keempat 2019 ini akan membukukan valuasi sebesar 207,4 miliar yen atau setara dengan Rp 26,53 triliun (asumsi kurs Rp 127,96/yen). Hal ini menyusul terjadinya penurunan harga saham dari anak usaha perusahaan di Indonesia, yakni PT Bank Danamon Tbk. (BDMN).
Di akhir perdagangan tahun ini di bursa saham Indonesia, saham BDMN ditutup di harga Rp 3.950/saham, di mana MUFG memiliki kepemilikan sebesar 94,1% di perusahaan ini.
Dilansir dari Reuters, menurut aturan akuntansi yang berlaku jika saham Danamon ditutup 50% di bawah harga rata-rata yang disetorkan MUFG untuk mengakuisisi saham maka MUFG harus melakukan penghitungan valuasi kembali secara holding dan melakukan valuasi ulang kepemilikannya perusahaan tersebut.
"MUFG tidak mengungkapkan tingkat harga yang dikategorikan sebagai 'extraordinary charge'," tulis laporan Reuters, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (31/12/2019).
Namun perlu diketahui, MUFG sudah melakukan langkah akuisisi Bank Danamon sejak 2017 silam. Di April tahun ini perusahaan asal Jepang tersebut telah meningkatkan kepemilikannya hingga 94% dari sebelumnya 40% dengan harga eksekusi di Rp 9.590/saham.
Namun sayangnya dalam enam bulan terakhir harga saham BDMN terus menunjukkan tren turun, terlebih ketika MSCI mendepak saham ini dari global standar indeks karena tingkat kepemilikan publiknya yang rendah sehingga dinilai likuiditasnya di pasar menjadi berkurang.
Dikeluarkannya sebuah saham dari indeks acuan biasanya memicu investor pasif untuk melakukan aksi jual.
Sebagai gambaran, sepanjang tahun ini saham BDMN terkoreksi sampai dengan 48,03%. Setelah diakuisisi oleh MUFG, saham bank ini sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp 10 ribu per saham namun harganya langsung terjun bebas di bulan berikutnya.
(roy/roy) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Di akhir perdagangan tahun ini di bursa saham Indonesia, saham BDMN ditutup di harga Rp 3.950/saham, di mana MUFG memiliki kepemilikan sebesar 94,1% di perusahaan ini.
Namun perlu diketahui, MUFG sudah melakukan langkah akuisisi Bank Danamon sejak 2017 silam. Di April tahun ini perusahaan asal Jepang tersebut telah meningkatkan kepemilikannya hingga 94% dari sebelumnya 40% dengan harga eksekusi di Rp 9.590/saham.
Namun sayangnya dalam enam bulan terakhir harga saham BDMN terus menunjukkan tren turun, terlebih ketika MSCI mendepak saham ini dari global standar indeks karena tingkat kepemilikan publiknya yang rendah sehingga dinilai likuiditasnya di pasar menjadi berkurang.
Dikeluarkannya sebuah saham dari indeks acuan biasanya memicu investor pasif untuk melakukan aksi jual.
Sebagai gambaran, sepanjang tahun ini saham BDMN terkoreksi sampai dengan 48,03%. Setelah diakuisisi oleh MUFG, saham bank ini sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp 10 ribu per saham namun harganya langsung terjun bebas di bulan berikutnya.
(roy/roy) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Most Popular