Ada Santa Claus Rally, Harga SUN Menguat 5 Hari Beruntun

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
27 December 2019 17:55
Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat lagi.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat lagi pada perdagangan Jumat ini (27/12/2019) di tengah sentimen positif hubungan dagang Amerika Serikat (AS)-China dan fenomena pemolesan portofolio investasi (window dressing) di akhir tahun yang biasa disebut Santa Claus Rally.

Penguatan tersebut menggenapkan kenaikan harga beruntun yang terjadi 5 hari berturut-turut sejak 18 Desember seiring dengan semakin ademnya hubungan AS-China.



Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain yang juga mengalami Santa Claus Rally.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).


Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0079 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 3,7 basis poin (bps) menjadi 7,68%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 27 Dec'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 26 Dec'19 (%)

Yield 27 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 27 Dec'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.425

6.402

-2.30

6.3539

FR0078

10 tahun

7.126

7.096

-3.00

7.0816

FR0068

15 tahun

7.575

7.571

-0.40

7.5378

FR0079

20 tahun

7.724

7.687

-3.70

7.6674

Sumber: Refinitiv



Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,21 poin (0,08%) menjadi 268,91 dari posisi kemarin 268,7.

Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 520 bps, menyempit dari posisi kemarin 522 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun 1,7 bps hingga 1,88% dari posisi kemarin 1,9%.


Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.064,84 triliun SBN, atau 38,68% dari total beredar Rp 2.752 triliun berdasarkan data per 26 Desember.

Artinya, sejak awal bulan investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 2,96 triliun, sedangkan sejak akhir pekan lalu bulan masih surplus Rp 540 miliar. Angka kepemilikannya juga masih positif Rp 171,59 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.

Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, sebagian besar masih mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 26 Dec'19 (%)

Yield 27 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.845

6.85

0.50

China (A+)

3.15

3.171

2.10

Jerman (AAA)

-0.243

-0.252

-0.90

Prancis (AA)

0.074

0.045

-2.90

Inggris Raya (AA)

0.772

0.755

-1.70

India (BBB-)

6.575

6.508

-6.70

Jepang (A)

-0.02

-0.01

1.00

Malaysia (A-)

3.362

3.348

-1.40

Filipina (BBB)

4.405

4.44

3.50

Rusia (BBB)

6.33

6.3

-3.00

Singapura (AAA)

1.725

1.712

-1.30

Thailand (BBB+)

1.5

1.495

-0.50

Amerika Serikat (AAA)

1.904

1.887

-1.70

Afrika Selatan (BB+)

8.225

8.165

-6.00

Sumber: Refinitiv



TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 


(irv/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular