Gegara Trump, Harga Minyak Siap Melesat ke Level Tertinggi

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 December 2019 11:03
Harga minyak naik setelah AS dan China semakin dekat dengan penandatanganan kesepakatan fase-1
Foto: Donald J. Trump
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak mentah bergerak naik menuju titik tertingginya dalam 3 bulan terakhir. Kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat (AS) dan China yang segera diteken dan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ mendukung gerak si emas hitam untuk naik.

Mengacu data Refinitiv, Kamis (26/12/2019), harga minyak mentah jenis Brent naik 0,36% le level US$ 67,44/barel. Di saat yang sama harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, WTI naik 0,41% ke level US$ 61,36/barel.

Sejak awal kuartal keempat tahun ini, harga minyak mentah cenderung mengalami tren naik. Terhitung sejak periode tersebut harga minyak telah naik lebih dari 14%.


Kenaikan harga minyak dipicu oleh kabar positif yang datang dari Amerika Serikat dan China. Setelah terlibat dalam konflik dagang selama kurang lebih 18 bulan, akhirnya kedua belah pihak mengumumkan sepakati perjanjian fase pertama.

Selasa kemarin (24/12/2019), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Washington dan Beijing akan segera menandatangani kesepakatan dagang fase pertama.

"Ya, kami akan mengadakan upacara penandatanganan, ...... dan kami akan segera menandatangani kesepakatan itu dalam waktu dekat karena kami ingin segera menyelesaikannya. [Teks ] perjanjian sudah selesai, kini sedang diterjemahkan."


Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Suang. "Tim ekonomi dari kedua tim terus berkomunikasi terkait detail dari penandatanganan perdagangan dan follow up lainnya." kata Geng Suang, melansir Reuters.

Sampai saat ini teks perjanjian belum ditandatangani oleh kedua belah pihak. Menurut kepala perwakilan dagang AS Roberts Lightizer, Washington dan Beijing berencana memformalisasi kesepakatan dagang tahap satu di awal pekan Januari 2020.

Kedua negara masih belum mengungkap secara jelas detail poin kesepakatan perjanjian fase pertama itu. Namun euforia kesepakatan dagang fase-I kental terasa di pasar. Sebelumnya Trump menyebut China akan membeli produk pertanian AS hingga US$ 50 miliar.

Namun pihak China yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Han Jun hanya menyebut mereka akan meningkatkan produk pertanian asal AS secara signifikan dan tidak menyebut nilainya berapa.

Faktor lain yang juga menjadi pendorong harga minyak mentah untuk naik adalah pemangkasan produksi minyak mentah oleh OPEC+. Mulai awal Januari tahun depan OPEC+ akan memangkas produksi minyak hingga 1,7 juta barel per hari (bpd).  


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(twg/tas) Next Article AS-China Belum Jelas, Harga Minyak Mentah Terpeselet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular