Harga Emas Meroket Lagi, Kini Tembus US$ 1.500/Troy Ons

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 December 2019 10:58
Harga emas melonjak lagi sebelum natal, walau AS dan China semakin dekat dengan kata damai, ketegangan masih ada
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur Natal, harga emas di pasar spot bergerak naik. Sehari sebelum Natal tiba, harga emas naik signifikan.

Pada perdagangan Kamis ini (26/12/2019), harga emas di pasar spot naik 0,3% ke level US$ 1.503,1/troy ons. Sementara pada Selasa, 24 Desember, harga emas ditutup naik signifikan ke level US$ 1.498,81/troy ons. Kini harga emas kembali melampaui level psikologis US$ 1.500/troy ons.

Selasa kemarin (24/12/2019), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Washington dan Beijing akan segera menandatangani kesepakatan dagang fase pertama.


"Ya, kami akan mengadakan upacara penandatanganan, ...... dan kami akan segera menandatangani kesepakatan itu dalam waktu dekat karena kami ingin segera menyelesaikannya. [Teks ] perjanjian sudah selesai, kini sedang diterjemahkan."

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Suang. "Tim ekonomi dari kedua tim terus berkomunikasi terkait detail dari penandatanganan perdagangan dan follow up lainnya." kata Geng Suang, melansir Reuters.

Sampai saat ini teks perjanjian belum ditandatangani oleh kedua belah pihak. Menurut kepala perwakilan dagang AS Roberts Lightizer, Washington dan Beijing berencana memformalisasi kesepakatan dagang tahap satu di awal pekan Januari 2020.


Kedua negara masih belum mengungkap secara jelas detail poin kesepakatan perjanjian fase pertama itu. Sebelumnya Trump menyebut China akan membeli produk pertanian AS hingga US$ 50 miliar.

Namun pihak China yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Han Jun hanya menyebut mereka akan meningkatkan produk pertanian asal AS secara signifikan dan tidak menyebut nilainya berapa.

Beralih ke Korea Utara, sebuah gambar satelit yang menunjukkan adanya fasilitas militer untuk peluncuran rudal jarak jauh milik Korea Utara berhasil diabadikan oleh Planet Labs, sebuah perusahaan pencitraan bumi. Melansir Reuters.

Walau AS dan China semakin dekat dengan perdamaian, ketegangan masih ada dan kini beralih ke poros Korea Utara. 


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(twg/tas) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular