
PTBA Targetkan Produksi 30 Juta Ton Batu Bara di 2020
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 December 2019 19:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, (PTBA) Arviyan Arifin menargetkan produksi batu bara PTBA tahun 2020 sebesar 30 juta ton.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun ini sebesar 28,5 juta ton. Menurutnya tantangan dari produksi batu bara tahun ini adalah harganya yang cenderung rendah, rata-rata harga batu bara lebih rendah 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Memang ada tekanan harga tapi dengan efisiensi laba kita nggak trun drastis sebagai mana turunnya harga batubara," ungkapnya di Jakarta, Senin, (23/12/2019).
Berbeda dengan produksi yang naik, belanja modal (capex) tahun depan justru diproyeksikan turun dari Rp 5 triliun tahun 2019 menjadi Rp 4,5 triliun di tahun 2020. "Sebagian besar capex untuk hilirisasi," imbuhnya.
Direktur Niaga PTBA Adib Ubaidillah mengatakan 90% dari target produksi 2020 sudah terjual. Proyeksi penjualan dalam negeri masih sama, yakni 60% batu baranya dijual ke PLN, dan sisanya 30% diekspor, sisa 10% nya akan dijual ke pasar-pasar kecil.
Lebih lanjut dirinya menerangkan PTBA akan meningkatkan penjulan langsung ke perusahaan pengguna batu bara seperti perusahaan pembangkit listrik di luar negeri daripada melalui pihak ketiga (treder). Salah satunya tengah melakukan negosiasi dengan pembangkit listrik di Malaysia.
"Ekspor mayoritas India, Taiwan, Pakistan, dan Thailand," terangnya.
Pihaknya ingin meningkatkan porsi ke pengguna langsung dari sebelumnya hanya 30% akan dinaikkan menjadi 50%. "Akan kita kurangi penjulan lewat treder, tapi ada negara yang menharuskan lewat treder seperti Jepang," jelasnya.
(gus) Next Article Rilis Lapkeu 2019, Bagaimana Prospek Saham PTBA?
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun ini sebesar 28,5 juta ton. Menurutnya tantangan dari produksi batu bara tahun ini adalah harganya yang cenderung rendah, rata-rata harga batu bara lebih rendah 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Memang ada tekanan harga tapi dengan efisiensi laba kita nggak trun drastis sebagai mana turunnya harga batubara," ungkapnya di Jakarta, Senin, (23/12/2019).
Direktur Niaga PTBA Adib Ubaidillah mengatakan 90% dari target produksi 2020 sudah terjual. Proyeksi penjualan dalam negeri masih sama, yakni 60% batu baranya dijual ke PLN, dan sisanya 30% diekspor, sisa 10% nya akan dijual ke pasar-pasar kecil.
Lebih lanjut dirinya menerangkan PTBA akan meningkatkan penjulan langsung ke perusahaan pengguna batu bara seperti perusahaan pembangkit listrik di luar negeri daripada melalui pihak ketiga (treder). Salah satunya tengah melakukan negosiasi dengan pembangkit listrik di Malaysia.
"Ekspor mayoritas India, Taiwan, Pakistan, dan Thailand," terangnya.
Pihaknya ingin meningkatkan porsi ke pengguna langsung dari sebelumnya hanya 30% akan dinaikkan menjadi 50%. "Akan kita kurangi penjulan lewat treder, tapi ada negara yang menharuskan lewat treder seperti Jepang," jelasnya.
(gus) Next Article Rilis Lapkeu 2019, Bagaimana Prospek Saham PTBA?
Most Popular