
Tol Japek II Elevated Beroperasi, Saham Jasa Marga Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia - Apresiasi pelaku pasar pada saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) meningkat sejak Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dibuka untuk umum pada 15 Desember 2019 lalu.
Sejak Tol Japek pertama kali dibuka hingga Jumat (20/12/2019) lalu, Saham JSMR terkerek naik 75 poin (1,44%) ke level Rp 5.300/saham. Transaksi yang tercipta mencapai 251 juta lembar senilai Rp 133,08 miliar yang diikuti dengan beli bersih investor asing (net buy) sebesar Rp 4,99 miliar.
Pada perdagangan Senin ini (23/12/2019), hingga pukul 14:10 WIB saham perusahaan pelat merah tersebut ditransaksikan pada level harga Rp 5.325/saham naik 25 poin (0,47%), nilai transaksinya sebesar 1,41 juta unit senilai Rp 7,5 miliar. Asing masuk hari ini Rp 1,90 miliar.
Hingga kuartal III-2019, Jasa Marga memiliki 33 konsesi jalan tol dengan total panjang jalan mencapai 1.527 km. Pundi-pundi Jasa Marga berpotensi kian menebal dengan dibukanya tol Japek elevated yang merupakan tol jembatan terpanjang di Indonesia yang mencapai 36,84 km.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengklaim lonjakan penumpang mulai terasa di Japek II, sehingga berdampak pada berkurangnya volume kendaraan di jalur bawah tol Jakarta-Cikampek.
"Sejak 15 September animo masyarakat ke tol Japek sesuai estimasi kita. Hari Minggu (15/12) 33% naiknya (Tol) elevated. Di bawah jadi lancar. Senin (16/12) juga berkisar 30-an%. Jadi memang sesuai analisa kita kami," sebut Desi di Kementerian PUPR, Rabu (18/12).
Jalan Tol Layang Japek II sempat mengalami penutupan sementara pada Sabtu, (21/12/2019). Penutupan dilakukan karena padatnya volume kendaraan di tol tersebut. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pengoperasian Tol Japek II sejauh ini baik.
Budi mengilustrasikan kemacetan yang terjadi di Japek II seperti menjual martabak, jika martabaknya enak, lalu dipromosikan dan banyak yang datang sehingga martabak habis lebih cepat apa bisa disebut gagal? "Kan tidak," tegasnya.
Selain animo masyarakat yang meningkat, kemacetan yang terjadi disebabkan adanya perbaikan jalan khususnya pada kilometer (KM) 33.
Menanggapi struktur jalan yang bergelombang yang sempat ramai dibicarakan netizen, pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Tol Japek II elevated secara keseluruhan aman untuk dilewati karena sudah melewati uji beban.
Mengenai postingan foto penampakan Tol Japek II elevated bak ombak yang beredar di media sosial, Basuki menyarankan untuk melihatnya langsung ke lapangan. Sebab, menurutnya hal itu terjadi karena teknik fotografi.
"Kalau itu kan cuma permainan focal point depth of field-nya fotografi kan, tanyakan ke siapa yang memuat itu," ucapnya.
Sejauh ini tarif tol Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated masih dalam perhitungan. Pemberlakuan tarif diperkirakan mulai Januari 2020 setelah musim liburan berakhir.
Mengenai nilai tarif, belum dapat ditentukan. Menurut Basuki, pihaknya perlu membicarakan besaran tarif dengan melibatkan ahli terkait, termasuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
"Investasi [tol layang] lebih besar dari kalau di bawah sehingga itu perlu dihitung. Tapi tidak mungkin beda antara atas dan bawah. Kita dengan para pakar, YLKI, kita hitung sama-sama supaya fair," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Semester I, Laba Jasa Marga Terjun 90% Jadi Rp 106 M
