Erick Thohir: Lindungi Pak Hexana, Dirut Jiwasraya!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 December 2019 11:53
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sedang dirundung masalah yang pelik dan sulit. Triliunan rupiah dana nasabah yang jatuh tempo tidak bisa dibayar, karena adanya kesalahan investasi yang dilakukan manajemen lama.
Skandal Jiwasraya dimulai dari produk asuransi bernama JS Saving Plan. Ini adalah produk asuransi jiwa berbalut investasi yang ditawarkan melalui bank (bancassurance).
Saat ini kasus tersebut masuk ke ranah hukum dan tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung. Total nilai gagal bayar yang mestinya jatuh tempo pada Oktober-Desember 2019 menembus Rp 12,4 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir, tengah menyiapkan skema holding BUMN asuransi untuk menyelamatkan Jiwasraya sehingga Jiwasraya bisa membayar klaim dana nasabah yang jatuh tempo.
Erick mengatakan, Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, sudah bekerja dengan bagus dalam menjaga Jiwasraya yang tengah susah kondisinya.
"Yang penting Pak Hexana yang sekarang sudah berbuat bagus. Nah beliau harus kita jaga karena beliau kan mohon maaf, yang membuka, gitu loh. Nah ini kita harus lindungi beliau karena jangan sampai beliau ada tekanan-tekanan," kata Erick, Senin (23/12/2019).
"Karena beliau [Hexana] orang baik, terbukti mau kerja. Coba berapa banyak sekarang figur-figur bagus BUMN kita yang mau kerja di perusahaan yang kurang baik, hayo?" imbuhnya.
Hexana sebelumnya menjabat Direktur Investasi dan Teknologi Informasi Asuransi Jiwasraya, Senior Executive Vice President Direktorat IT Strategy & Satelite PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) periode 2015, dan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services BRI (2017).
(wed/wed) Next Article Jiwasraya Kompleks, dari Dugaan Fraud Hingga Saham Gorengan
Skandal Jiwasraya dimulai dari produk asuransi bernama JS Saving Plan. Ini adalah produk asuransi jiwa berbalut investasi yang ditawarkan melalui bank (bancassurance).
Saat ini kasus tersebut masuk ke ranah hukum dan tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung. Total nilai gagal bayar yang mestinya jatuh tempo pada Oktober-Desember 2019 menembus Rp 12,4 triliun.
Erick mengatakan, Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, sudah bekerja dengan bagus dalam menjaga Jiwasraya yang tengah susah kondisinya.
"Yang penting Pak Hexana yang sekarang sudah berbuat bagus. Nah beliau harus kita jaga karena beliau kan mohon maaf, yang membuka, gitu loh. Nah ini kita harus lindungi beliau karena jangan sampai beliau ada tekanan-tekanan," kata Erick, Senin (23/12/2019).
"Karena beliau [Hexana] orang baik, terbukti mau kerja. Coba berapa banyak sekarang figur-figur bagus BUMN kita yang mau kerja di perusahaan yang kurang baik, hayo?" imbuhnya.
Hexana sebelumnya menjabat Direktur Investasi dan Teknologi Informasi Asuransi Jiwasraya, Senior Executive Vice President Direktorat IT Strategy & Satelite PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) periode 2015, dan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services BRI (2017).
(wed/wed) Next Article Jiwasraya Kompleks, dari Dugaan Fraud Hingga Saham Gorengan
Most Popular