
Harga CPO Ngamuk Lagi, Sekarang Tembus RM 2.900/ton
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 December 2019 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali reli. Pasar masih kental merasakan adanya kekhawatiran akan risiko dari sisi pasokan.
Jumat (20/12/2019), harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange kembali melampaui level psikologis RM 2.900/ton. Pada pukul 10.50 harga CPO berada di level RM 2.913/ton atau naik 1,36% dibanding harga penutupan perdagangan kemarin.
Kekhawatiran akan risiko dari sisi suplai masih jelas terasa. Tingkat produksi Indonesia dan Malaysia untuk periode Desember-Maret diramal lebih rendah dari sebelumnya. Padahal di periode tersebut permintaan minyak sawit diprediksi akan menguat akibat adanya program biodisel B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia.
Melansir Reuters, para trader melihat produksi minyak kelapa sawit di kedua negara pada semester pertama 2020 turun 320.000 ton menjadi 30,47 juta metrik ton, sementara persediaan pada akhir Maret dapat turun tajam menjadi 3,5 juta metrik ton, kata Marcello Cultrera, manajer penjualan institusional di Phillip Futures di Kuala Lumpur.
Sementara itu, Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia memperkirakan stok minyak sawit negara itu untuk akhir tahun ini sebesar 2,1 juta ton atau tetap pada level saat ini 2,25 juta ton. Analis juga memperkirakan ekspor Desember negara itu untuk 2020 turun 8% -12% karena pengiriman lebih rendah ke importir besar seperti India dan Cina.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/tas) Next Article Awal 2020, Harga CPO Naik Meski Tak Bisa Banyak
Jumat (20/12/2019), harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange kembali melampaui level psikologis RM 2.900/ton. Pada pukul 10.50 harga CPO berada di level RM 2.913/ton atau naik 1,36% dibanding harga penutupan perdagangan kemarin.
Melansir Reuters, para trader melihat produksi minyak kelapa sawit di kedua negara pada semester pertama 2020 turun 320.000 ton menjadi 30,47 juta metrik ton, sementara persediaan pada akhir Maret dapat turun tajam menjadi 3,5 juta metrik ton, kata Marcello Cultrera, manajer penjualan institusional di Phillip Futures di Kuala Lumpur.
Sementara itu, Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia memperkirakan stok minyak sawit negara itu untuk akhir tahun ini sebesar 2,1 juta ton atau tetap pada level saat ini 2,25 juta ton. Analis juga memperkirakan ekspor Desember negara itu untuk 2020 turun 8% -12% karena pengiriman lebih rendah ke importir besar seperti India dan Cina.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/tas) Next Article Awal 2020, Harga CPO Naik Meski Tak Bisa Banyak
Most Popular