
Perbaiki Neraca Ini, Ucapkan Bye ke CAD! Bukan Migas Lho...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2019 09:15

Agar neraca pendapatan primer bisa membaik, kuncinya adalah mengurangi ketergantungan terhadap investor asing, baik di pasar keuangan maupun sektor riil. Ketika investor asing masih dominan, maka pembayaran laba dan dividen akan mengalir ke luar negeri.
Di sektor riil, saat ini Penanaman Modal Asing (PMA) masih dominan ketimbang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada Januari-September 2019, Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM) mencatat total investasi yang masuk adalah Rp 601,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 317,8 triliun (52,85%) adalah PMA.
Boleh saja mengundang investor asing, malah bagus karena menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang bisa dipercaya dan ramah terhadap investasi. Namun kalau PMA terlalu dominan, maka laba dan dividen akan semakin besar mengalir ke luar negeri sehingga neraca pendapatan primer sulit diperbaiki.
Sementara di pasar modal, sudah ada perbaikan di pasar saham karena peran investor asing kian berkurang. Per 19 Desember, porsi investor asing dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia adalah 32%.
Di pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah alias Surat Berharga Negara (SBN), investor asing pun bukan mayoritas. Per 18 Desember, porsi kepemilikan investor asing di SBN adalah 38,52%.
Akan tetapi, tren kepemilikan asing di SBN arahnya naik. Pada awal tahun, porsi kepemilikan asing adalah 37,72%.
Selain menyebabkan tekanan devisa keluar dari pembayaran kupon dan transaksi harian, kepemilikan asing yang tinggi membuat pasar SBN menyimpan risiko kerentanan. Ketika kondisi pasar sedang tidak bagus, baik akibat sentimen domestik maupun eksternal, investor asing pemegang SBN bisa saja memutuskan untuk keluar. Aksi jual, apalagi kalau massal, tentu akan membuat pasar SBN terpukul dan bisa berdampak ke seluruh pasar keuangan.
Jadi intinya adalah investor domestik harus memainkan peranan yang lebih besar, apakah itu di sektor riil maupun pasar keuangan. Dengan begitu, arus devisa keluar negeri di pos neraca pendapatan primer bisa ditekan sehingga membantu mengurangi beban di transaksi berjalan. Bahkan bukan tidak mungkin transaksi berjalan bisa berbalik surplus jika ada perbaikan di neraca pendapatan primer.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/gus)
Di sektor riil, saat ini Penanaman Modal Asing (PMA) masih dominan ketimbang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada Januari-September 2019, Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM) mencatat total investasi yang masuk adalah Rp 601,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 317,8 triliun (52,85%) adalah PMA.
Boleh saja mengundang investor asing, malah bagus karena menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang bisa dipercaya dan ramah terhadap investasi. Namun kalau PMA terlalu dominan, maka laba dan dividen akan semakin besar mengalir ke luar negeri sehingga neraca pendapatan primer sulit diperbaiki.
Di pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah alias Surat Berharga Negara (SBN), investor asing pun bukan mayoritas. Per 18 Desember, porsi kepemilikan investor asing di SBN adalah 38,52%.
Akan tetapi, tren kepemilikan asing di SBN arahnya naik. Pada awal tahun, porsi kepemilikan asing adalah 37,72%.
Selain menyebabkan tekanan devisa keluar dari pembayaran kupon dan transaksi harian, kepemilikan asing yang tinggi membuat pasar SBN menyimpan risiko kerentanan. Ketika kondisi pasar sedang tidak bagus, baik akibat sentimen domestik maupun eksternal, investor asing pemegang SBN bisa saja memutuskan untuk keluar. Aksi jual, apalagi kalau massal, tentu akan membuat pasar SBN terpukul dan bisa berdampak ke seluruh pasar keuangan.
Jadi intinya adalah investor domestik harus memainkan peranan yang lebih besar, apakah itu di sektor riil maupun pasar keuangan. Dengan begitu, arus devisa keluar negeri di pos neraca pendapatan primer bisa ditekan sehingga membantu mengurangi beban di transaksi berjalan. Bahkan bukan tidak mungkin transaksi berjalan bisa berbalik surplus jika ada perbaikan di neraca pendapatan primer.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/gus)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular