Perbaiki Neraca Ini, Ucapkan Bye ke CAD! Bukan Migas Lho...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2019 09:15
Benarkah Neraca Migas Jadi Biang Kerok CAD?
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Nah, mungkin Jokowi melihat defisit neraca migas sebagai biang keladi defisit transaksi berjalan. Impor migas yang terlalu besar membuat transaksi berjalan tertekan hebat.

Pada kuartal III-2019, transaksi berjalan membukukan defisit US$ 7,66 miliar. Sementara neraca migas defisit US$ 2,17 miliar.

Melihat angka ini, Jokowi ada benarnya benar. Neraca migas yang defisit menambah beban transaksi berjalan. Jadi wajar Jokowi gusar saat Indonesia banyak mengimpor migas.


Sepakat, Pak Presiden. Memang harus ada pembenahan untuk mengurangi defisit neraca migas. Pembangunan kilang adalah salah satu solusinya, sehingga Indonesia bisa mengurangi impor produk turunan minyak.

Namun kalau terlalu fokus ke neraca migas, apakah defisit transaksi berjalan akan membaik dan bahkan bisa berbalik surplus? Rasanya tidak...

Sebab ternyata ada pos lain yang membukukan defisit jauh lebih parah ketimbang neraca migas yaitu pendapatan primer. Pada kuartal III-2019, defisit pendapatan primer mencapai US$ 8,43 miliar, lebih dalam ketimbang defisit transaksi berjalan sendiri.


Jadi jika ingin memperbaiki defisit transaksi berjalan, maka menurunkan defisit pendapatan primer rasanya lebih cespleng. Andai defisit pendapatan primer bisa turun menjadi minus US$ 6 miliar saja, maka ucapkan selamat tinggal ke defisit transaksi berjalan.


(aji/gus)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular