Tren Asing Masuk, Pasar SUN Diproyeksi Rebound!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
16 December 2019 08:57
Pasar obligasi diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin ini (16/12/2019) meskipun terbatas pekan ini karena sudah terkoreksi banyak.

"Di batas bawahlah ini diharapkan bahwa pasar obligasi akan mengalami rebound [berbalik menguat], sehingga kami melihat bahwa pasar obligasi masih berpotensi untuk mengalami kenaikan hingga akhir tahun," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya pagi ini.

Dia mengatakan potensi penguatan tersebut juga didukung oleh kenaikan masuknya dana investasi investor asing (capital inflow) ke pasar surat utang negara (SUN), yang meskipun pelan tetapi pasti.


Untuk itu, Nico dan tim merekomendasikan investor untuk menunggu (wait and see) hari ini karena sentimen positif masih hadir yang didukung oleh capital inflow. Namun, lanjutnya, jika pelemahan terus berlanjut maka investor disarankan untuk melakukan aksi jual.

Terkait dengan capital inflow di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068,87 triliun SBN, atau 38,65% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 11 Desember.

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 175,62 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan sebelumnya, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 2,6 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 1,07 triliun.

Posisi surplus itu sudah berbalik dari sebelumnya sempat terjadi capital ouflow tipis-tipis Rp 1 triliun-Rp 2,56 triliun secara pekanan dan bulanan. Arus dana asing keluar itu terjadi ketika koreksi beruntun terjadi pada pertengahan November hingga awal Desember.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular