
Sepekan Lebih Terkoreksi, Pasar SUN Berbalik Menguat

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 10,7 basis poin (bps) menjadi 7,24%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 19 Dec'19 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 18 Dec'19 (%) | Yield 19 Dec'19 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 19 Dec'19 (%) |
FR0077 | 5 tahun | 6.63 | 6.581 | -4.90 | 6.5334 |
FR0078 | 10 tahun | 7.347 | 7.24 | -10.70 | 7.1907 |
FR0068 | 15 tahun | 7.815 | 7.743 | -7.20 | 7.7002 |
FR0079 | 20 tahun | 7.879 | 7.847 | -3.20 | 7.8244 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,84 poin (0,32%) menjadi 266,82 dari posisi kemarin 265,98.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 531 bps, menyempit dari posisi kemarin 542 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,2 bps hingga relatif flat pada 1,92% dari posisi kemarin.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.065 triliun SBN, atau 38,52% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 18 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 171,94 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,52 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih defisit Rp 2,61 triliun. Pada 18 Desember, asing keluar Rp 1,9 triliun.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, mayoritas mengalami koreksi garga sehingga yield mayoritas obligasi negara naik.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 18 Dec'19 (%) | Yield 19 Dec'19 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.91 | 6.975 | 6.50 |
China (A+) | 3.252 | 3.249 | -0.30 |
Jerman (AAA) | -0.252 | -0.224 | 2.80 |
Prancis (AA) | 0.05 | 0.078 | 2.80 |
Inggris Raya (AA) | 0.777 | 0.803 | 2.60 |
India (BBB-) | 6.705 | 6.746 | 4.10 |
Jepang (A) | -0.007 | -0.003 | 0.40 |
Malaysia (A-) | 3.419 | 3.399 | -2.00 |
Filipina (BBB) | 4.482 | 4.492 | 1.00 |
Rusia (BBB) | 6.32 | 6.35 | 3.00 |
Singapura (AAA) | 1.727 | 1.722 | -0.50 |
Thailand (BBB+) | 1.55 | 1.595 | 4.50 |
Amerika Serikat (AAA) | 1.924 | 1.926 | 0.20 |
Afrika Selatan (BB+) | 8.285 | 8.28 | -0.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor