
BI Diramal Tahan Suku Bunga, Reli IHSG Bisa Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Katalis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia akan dinantikan pelaku pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2019). Sinyal kuat BI kembali mempertahankan suku bunga di level 5% jadi katalis positif bagi IHSG kembali menapak di zona hijau.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate (7DRRR) tetap bertahan di 5%.
Rabu kemarin (18/12/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,69% ke level 6.287,25. Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,55%, indeks Shanghai melemah 0,18%, dan indeks Kospi terpangkas 0,04%.
Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas memaparkan, BI diperkirakan kembali mempertahankan BI7DRR di level 5% dengan pertimbangan ekspektasi inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah stabil.
Alasan lainnya, BI saat ini masih berhasil menahan current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan sehingga CAD pada kuartal III 2019 masih berada di level yang sehat, yakni 2,7% dari PDB, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 2,9% dari PDB.
"Dari faktor eksternal The Fed [bank sentral AS] masih berada di posisi mempertahankan suku bunga di kisaran 1,5% - 1,75% bahkan di sepanjang tahun 2020," ungkap Valbury, Kamis (19/12/2019).
Beralih dari sana, Perlemen AS mengumumkan akan menggelar voting pengesahan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pemakzulan ini didasarkan pada dua tuduhan kepada Trump, yakni menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres. Namun, pasar saham AS tidak terlalu terpengaruh pemakzulan Trump yang tengah dalam proses voting di DPR AS.
"Pelaku pasar akan lebih menyikapi potensi window dressing akhir tahun ini. Sentimen ini diperkirakan kembali akan membawa IHSG secara beruntun kali ketiga untuk melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham hari ini," jelasnya lagi.
Anugerah Zamzami Nasr, Equity Analyst PT Phillip Sekuritas berpendapat, net buy asing yang terus masuk akan menjadi katalis positif bagi IHSG.
Apalagi dengan ekspektasi suku bunga acuan 7DRRR yang tetap pada 5% yang dapat mengindikasikan rotasi kembali pada pasar ekuitas. Akan menarik juga untuk melihat pandangan BI mengenai implikasi ekonomi Indonesia tahun depan seiring dengan meredanya tensi dagang AS-China.
"IHSG berpeluang untuk menguat hari ini, Kamis, 19 Desember 2019 dengan support (batas bawah) di 6.197 dan resistance (batas atas) di 6.332," kata Zamzami.
(tas/tas) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend