Mau Tahu Modus Beli Saham Gorengan di Skandal Jiwasraya?

tahir saleh, CNBC Indonesia
19 December 2019 08:07
Rasio Kecukupan Modal Jiwasraya Minus 664% per Juni 2019
Foto: Cover Topik/Jiwasraya/Edward Ricardo

Kondisi ini, sebut dokumen itu, menyebabkan terjadinya dua hal di Jiwasraya.

Pertama, tekanan likuiditas karena mayoritas aset investasi yang dimiliki perseroan saat ini tidak memiliki nilai dan likuiditas. "Menurunnya pendapatan premi, menurunnya pendapatan investasi, dan meningkatnya nilai klaim dan manfaat," tulis dokumen itu.


Kondisi kedua, melemahnya solvabilitas atau kemampuan melunasi kewajiban, di mana nilai aset tidak sesuai dengan nilai pasar (harus dilakukan impairment asset). Impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan.

Adapun terjadi ekuitas negatif sebesar Rp 20,2 triliun dan rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) Jiwasraya minus hingga 664,4% per Juni 2019. "Tambahan admitted assetuntuk mencapai rasio RBC minimal," tulis dokumen itu.

Sebelumnya, Direktur Utama Jiwasraya yang baru, Hexana Tri Sasongko mengungkapkan merahnya wajah laporan keuangan perusahaan karena gagal mengelola aset yang dimiliki, di antaranya dalam memilih instrumen investasi khususnya saham.

"Seharusnya maksimal mengalokasikan untuk saham sebesar 20%, itu pun [harus saham] blue chips [saham unggulan], government bond [surat utang negara], instrumen BI minimal 30%," kata Hexana, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (16/12/2019).

Alhasil dengan kondisi ini, RBC (risk based capital, rasio kecukupan modal) minus 805%. Padahal, aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bahwa modal minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi baik umum atau jiwa adalah 120%. RBC adalah salah satu metode pengukuran batas tingkat solvabilitas perusahaan asuransi.

"Untuk menuju 120% dalam hal ini menyelamatkan perusahaan dibutuhkan dana Rp 32,89 triliun," kata Hexana.


Ini skenario penyelamatan Jiwasraya

[Gambas:Video CNBC]

(tas/sef)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular