Jelang Akhir Tahun, Akankah BI Pangkas Bunga Acuan?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 December 2019 15:31
The Fed Sudah Selesai Eksekusi Pelonggaran?
Foto: Konferensi pers hasil RDG Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)

Guna memproyeksikan hasil pertemuan BI, tentu kita perlu memproyeksikan terlebih dahulu arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS. Maklum, AS merupakan kiblat perekonomian dunia sehingga arah kebijakan moneter di AS akan sangat menentukan arah kebijakan moneter di negara-negara lain.

Di sepanjang tahun 2019, The Fed telah memangkas tingkat suku bunga acuan sebanyak tiga kali, masing-masing sebesar 25 bps, yakni pada bulan Juli, September, dan Oktober. Jika ditotal, federal funds rate sudah dipangkas sebesar 75 bps oleh Gubernur The Fed Jerome Powell beserta dengan koleganya di bank sentral.

Perang dagang AS-China, perlambatan ekonomi global, dan inflasi yang rendah menjadi faktor yang membuat The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 75 bps tersebut.

Pada pertemuan yang digelar pekan lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Keputusan ini sesuai dengan estimasi dari para ekonom bahwa federal funds rate akan dipertahankan di rentang 1,5%-1,75%.

Dalam konferensi persnya, Gubernur The Fed Jerome Powell kembali mengindikasikan bahwa era pelonggaran tingkat suku bunga acuan sudah usai. Sikap dari Powell tersebut lantas mengonfirmasi stance dari bank sentral AS yang sudah tak lagi dovish.

Dalam pernyataan resminya pasca memangkas tingkat suku bunga acuan pada bulan Oktober atau kali terakhir The Fed mengeksekusi pelonggaran, The Fed menghilangkan suatu pernyataan yang sudah mereka gunakan sejak bulan Juni yakni pernyataan bahwa pihaknya berkomitmen untuk “bertindak sebagaimana diperlukan guna mempertahankan ekspansi (ekonomi)”.

The Fed kemudian mengganti pernyataan tersebut dengan pernyataan yang lebih defensif.

“Komite akan terus memonitor implikasi dari informasi-informasi di masa depan terhadap prospek perekonomian sembari melakukan penilaian terkait dengan besaran yang tepat mengenai rentang dari federal funds rate,” tulis The Fed dalam pernyataan resminya.

Kemudian dalam konferensi pers pasca memangkas tingkat suku bunga acuan pada bulan Oktober, Powell mengatakan bahwa The Fed akan cenderung mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini. Dirinya mengatakan bahwa pejabat-pejabat bank sentral memandang stance kebijakan moneter saat ini akan layak dipertahankan di masa depan.

Sebelumnya dalam konferensi pers pasca mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada bulan September, Powell melabeli pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada bulan Juli dan September sebagai “penyesuaian di pertengahan siklus/midcycle adjustment” dan bukan sebagai strategi untuk mendorong tingkat suku bunga acuan lebih rendah lagi.

Jika berbicara mengenai mandat dari The Fed sendiri, sejatinya bisa dikatakan bahwa ruang untuk mengeksekusi pemangkasan tingkat suku bunga acuan masih terbuka. Untuk diketahui, The Fed memiliki dua mandat yang ditetapkan oleh Kongres AS, yakni kestabilan harga (inflasi) dan tingkat penyerapan tenaga kerja yang maksimum.

Berbicara mengenai inflasi, saat ini tingkat inflasi AS berada di level yang rendah. Sebagai informasi, acuan yang digunakan oleh The Fed untuk mengukur tingkat inflasi adalah Core Personal Consumption Expenditures (PCE) price index.

Data teranyar, Core PCE price index tercatat tumbuh sebesar 1,6% secara tahunan pada Oktober 2019, masih cukup jauh di bawah target The Fed yang sebesar 2%. Pertumbuhan Core PCE price index yang hanya mencapai 1,6% pada Oktober 2019 merupakan laju pertumbuhan paling lambat dalam tiga bulan.

Kali terakhir Core PCE price index mencapai target The Fed adalah pada Desember 2018 silam kala pertumbuhannya 2%, sama persis dengan target. Selepas itu, pertumbuhan Core PCE price index selalu berada di bawah angka 2%.



Sementara itu, jika kita berbicara mengenai pasar tenaga kerja, saat ini pasar tenaga kerja AS sedang berada dalam posisi yang sangat oke. Per November 2019, tingkat pengangguran di AS berada di level 3,5%, menandai level terendah dalam 50 tahun terakhir. Tingkat pengangguran AS berhasil turun dari capaian bulan Oktober yang sebesar 3,6%.

Turunnya tingkat pengangguran AS ke level terendah dalam 50 tahun terakhir tak lain didorong oleh penciptaan lapangan kerja yang begitu fantastis. Untuk periode November 2019, penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian diumumkan mencapai 266.000, jauh di atas konsensus yang sebanyak 181.000, seperti dilansir dari Forex Factory.



Dengan memperhatikan dua indikator yang menjadi mandat dari The Fed, jelas bahwa ruang pemangkasan tingkat suku bunga acuan lebih lanjut masih terbuka, seiring dengan inflasi yang masih berada di bawah target.

Namun, pernyataan-pernyataan pejabat The Fed dalam beberapa waktu terakhir, termasuk sang gubernur Jerome Powell, jelas menunjukkan bahwa mereka sudah relatif puas dengan kondisi saat ini.

Walaupun memang ada tekanan signifikan yang menyelimuti perekonomian AS, pertumbuhannya diproyeksikan masih akan berada di level 2,35% oleh International Monetary Fund (IMF) pada tahun ini.

Jika berkaca kepada sejarah, pertumbuhan ekonomi di level 2,35% terbilang cukup tinggi bagi AS, apalagi kini perekonomiannya sudah dipengaruhi oleh yang namanya high-base effect lantaran pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 nyaris mencapai 3%.



Ada kemungkinan, The Fed akan terus mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini di sepanjang tahun depan. Bahkan, peluang bagi The Fed untuk mengerek naik tingkat suku bunga acuan juga ada.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 18 Desember 2019, probabilitas bahwa federal funds rate akan berada di posisi saat ini (1,5%-1,75%) per akhir 2020 berada di level 47,6%. Sementara itu, probabilitas federal funds rate berada di rentang 1,75%-2% pada tahun depan berada di level 1,1%.

Pada akhirnya, stance dari bank sentral AS yang sudah tak lagi dovish akan membatasi ruang BI dalam memangkas tingkat suku bunga acuannya.

(ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular