
Wuih! Ada 40 Perusahaan Antre Mau Melantai di BEI
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 December 2019 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sebanyak 40 perusahaan sedang dalam proses antre mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia hingga akhir tahun 2019.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen menyampaikan minat perusahaan melangsungkan initial public offering (IPO) masih cukup tinggi.
Berdasarkan data BEI, sejak awal tahun hingga 13 Desember 2019, ada 52 perusahaan baru yang mencatatkan saham perdana di BEI dengan nilai emisi IPO diproyeksikan mencapai Rp 14 triliun.
"Masih terdapat 40 emiten lagi yang di pipeline dalam proses IPO. Penawaran perkiraan hampir Rp 15 triliun," kata Hoesen, Selasa (17/12/2019) d Bursa Efek Indonesia.
Dari total 40 emiten yang mengantre tersebut, kata dia, 11 emiten di antaranya masuk dalam kategori menegah ke bawah dengan nilai emisi mencapai Rp 631 miliar.
Di tengah kondisi pasar saham yang dinamis, Hoesen menyebut, nilai emisi dari penerbitan IPO saham dan obligasi per Desember mencapai Rp 195,3 triliun. Hoesen berharap, jumlahnya akan melebihi capaian tahun sebelumnya, terutama dari sisi jumlah perusahaan tercatat.
"Kita harap dapat melebihi capai 2018 lalu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, ada 33 perusahaan dalam pipeline hingga akhir tahun 2019. Namun, yang akan merealisasikan pencatatan saham perdana hanya sekitar 3-4 emiten, selebihnya diperkirakan baru akan mencatatkan saham perdana di tahun depan.
Sayangnya, Nyoman tak ingin menyebutkan, dari jumlah 33 perusahaan calon emiten itu siapa saja dengan target emisi di atas Rp 1 triliun.
"Saya tidak bisa menyampaikan karena adanya regulasi dan komitmen juga perusahaan belum bisa menyampaikan," pungkas Nyoman Yetna.
(hps/hps) Next Article Go Public! OneMed Janjikan Bagi-bagi Dividen 25% dari Laba
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen menyampaikan minat perusahaan melangsungkan initial public offering (IPO) masih cukup tinggi.
Berdasarkan data BEI, sejak awal tahun hingga 13 Desember 2019, ada 52 perusahaan baru yang mencatatkan saham perdana di BEI dengan nilai emisi IPO diproyeksikan mencapai Rp 14 triliun.
Dari total 40 emiten yang mengantre tersebut, kata dia, 11 emiten di antaranya masuk dalam kategori menegah ke bawah dengan nilai emisi mencapai Rp 631 miliar.
Di tengah kondisi pasar saham yang dinamis, Hoesen menyebut, nilai emisi dari penerbitan IPO saham dan obligasi per Desember mencapai Rp 195,3 triliun. Hoesen berharap, jumlahnya akan melebihi capaian tahun sebelumnya, terutama dari sisi jumlah perusahaan tercatat.
"Kita harap dapat melebihi capai 2018 lalu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, ada 33 perusahaan dalam pipeline hingga akhir tahun 2019. Namun, yang akan merealisasikan pencatatan saham perdana hanya sekitar 3-4 emiten, selebihnya diperkirakan baru akan mencatatkan saham perdana di tahun depan.
Sayangnya, Nyoman tak ingin menyebutkan, dari jumlah 33 perusahaan calon emiten itu siapa saja dengan target emisi di atas Rp 1 triliun.
"Saya tidak bisa menyampaikan karena adanya regulasi dan komitmen juga perusahaan belum bisa menyampaikan," pungkas Nyoman Yetna.
(hps/hps) Next Article Go Public! OneMed Janjikan Bagi-bagi Dividen 25% dari Laba
Most Popular